Jaksa Agung Desak Percepatan Revisi KUHP
jpnn.com - JAKARTA - Jaksa Agung HM Prasetyo mendorong revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dipercepat. Pasalnya, pemberlakuan KUHP udah mengalami degradasi dengan munculnya peraturan-peraturan khusus mengenai Pidana di luar KUHP.
Dia mengatakan, munculnya peraturan-peraturan khusus terkait pidana di luar KUHP menimbukan persoalan baru. Para praktisi hukum akan kesulitan dalam mengaplikasikan ketentuan-ketentuan khusus tersebut karena tidak terhimpun menjadi satu kesatuan.
“Kejaksaan selaku institusi penegak hukum yang menggunakan hukum materiil sebagai sarana dalam melaksanakan tugas dan fungsinya penuntutannya merasa perlu mendorong percepatan revisi KUHP," kata Prasety, Kamis (22/1).
‪Menurut Prasetyo, pembaharuan KUHP diarahkan kepada misi yang mengandung makna dekolonisasi dan rekodifikasi. Misi dekolonisasi merupakan isu strategis dalam pembahasan RUU mengingat KUHP yang berlaku saat ini adalah warisan dari masa kolonial. Artinya, sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman dan perkembangan masyarakat yang dinamis.
Sedangkan makna rekodifikasi dimaksudkan untuk menghimpun peraturan pidana yang tersebar di berbagai aturan (lex specialis). Sebab, sejak masa kemerdekaan, perundang-undangan hukum pidana mengalami pertumbuhan yang demikian pesat terutama di luar KUHP dengan berbagai kekhususannya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Jaksa Agung HM Prasetyo mendorong revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dipercepat. Pasalnya, pemberlakuan KUHP udah mengalami
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?
- Helena Lim Divonis 5 Tahun Penjara, Jaksa Ajukan Banding
- Seluruh Honorer Database BKN Akan Dicarikan Formasi PPPK 2024
- Sebut Kasus Hasto Politis, Todung Ungkit Ucapan Effendi Setelah Bertemu Jokowi
- Langkah Kejagung Menetapkan 5 Tersangka Korporasi Tanpa PT Timah Dinilai Mencurigakan
- KPK Panggil Petinggi BPR Bank Jepara Artha Terkait Kasus Kredit Fiktif Rp220 Miliar