Jaksa Agung Dicap Main Politik di Kasus Hak Tagih BPPN
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif KPK Watch Indonesia, Yusuf Sahide menilai Jaksa Agung M. Prasetyo telah melakukan politisasi kasus hak tagih (cassie) Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yang diduga melibatkan perusahaan asing, PT Victoria Securities International Corporation (VSIC).
Menurutnya, kalau benar niat mau usut kasus maka Kejagung harus membongkar semuanya. "Jangan hanya pada kasus yang melibatkan VSIC," ucap Yusuf kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (22/8).
Dia menilai Jaksa Agung mengedepankan muatan politis dari kasus ini dibandingkan dengan prosedur hukum. "Jaksa Agung (diduga) telah berpolitik dalam penanganan kasus Cassie ini," ujar Yusuf.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika dilihat kasus itu diduga terjadi pada era Presiden Megawati Soekarnoputri. Karenanya, kata Yusuf, harusnya Kejagung juga menanyakan kasus ini kepada Megawati. "Harusnya Jaksa Agung tanya juga kepada mantan Presiden Megawati," ujarnya.
Seperti diketahui, tim kuasa hukum VSIC mengingatkan bahwa lelang yang dilakukan BPPN tersebut adalah buah dari sebuah kebijakan politik yang dilakukan oleh pemerintah yang sah saat itu.
“Apakah ini artinya kejaksaan agung menyalahkan Presiden Republik Indonesia saat itu yaitu Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Irfan, salah satu anggota tim kuasa hukum VSIC. (boy/jpnn)
JAKARTA - Direktur Eksekutif KPK Watch Indonesia, Yusuf Sahide menilai Jaksa Agung M. Prasetyo telah melakukan politisasi kasus hak tagih (cassie)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh, Ketum Garuda Asta Cita Merespons
- Legislator NasDem Dukung Program Prabowo, Tetapi Kritik Keras Rencana Raja Juli
- Tangani Kasus Aneurisma Arteri Koroner, RS Siloam Kebon Jeruk Lakukan Prosedur IVL Koroner Pertama
- Program MBG Bukti Presiden Prabowo Berkomitmen Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan