Jaksa Agung Keluarkan Instruksi, Kejati Sumut Langsung Usut 2 Kasus Mafia Tanah

jpnn.com, JAKARTA - Perintah Jaksa Agung ST Burhanuddin mengenai pemberantasan mafia tanah direspons secara cepat oleh jajaran kejaksaan di daerah.
Berselang tiga hari setelah instruksi tersebut keluar, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara mengeluarkan surat perintah penyelidikan untuk kasus tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan masalah pertanahan.
Kapuspenkum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengatakan ada dua kasus mafia tanah yang diusut Kejati Sumut.
"Pertama, dugaan tindak pidana korupsi kegiatan perambahan kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang yang berpotensi dapat menimbulkan kerugian keuangan negara," ujar Leonard dalam keterangan yang diterima JPNN, Kamis (18/11).
Sementara kasus kedua adalah dugaan tindak pidana korupsi kegiatan perambahan hutan lindung di Kabupaten Serdang Bedagai yang berpotensi menimbulkan kerugian negara.
Belum diketahui berapa taksiran nilai kerugian negara dalam kasus-kasus tersebut.
Leonard mengatakan penyelidikan kedua kasus tersebut telah bergulir sejak 15 November lalu.
"Surat Perintah Penyelidikanditandatangani Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 15 November 2021," pungkas Leonard.
Kejati Sumut bergerak cepat merespons instruksi Jaksa Agung ST Burhanuddin terkait pemberantasan mafia tanah
- Buronan Korupsi Proyek Stadion Madina Ditangkap, Nih Tampangnya
- Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19, Eks Sekretaris Dinkes Sumut Dituntut 9 Tahun Penjara
- Komite I DPD Apresiasi Langkah Menteri Nusron Wahid Menyelesaikan Kasus Pagar Laut
- Mendesak Audit Sistem Informasi dan Rotasi Pejabat ATR/BPN Kanwil Jawa Barat
- IPW Laporkan Penyidik Polres Kutai Barat ke Propam Mabes Polri, Begini Alasannya
- Pegiat Media Sosial Kritik UU Kejaksaan, Khawatir Independensi Hukum Indonesia Terancam