Jaksa Ajukan Banding atas Vonis Dito Mahendra, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan mengajukan banding atas vonis Mahendra Dito Sampurno alias Dito Mahendra, terdakwa kasus kepemilikan senjata api ilegal.
Kepala Kejari Jakarta Selatan Haryoko Ari Prabowo mengatakan, banding tersebut dilakukan karena vonis tersebut tidak sesuai dengn tuntutan.
"Vonis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak sesuai dengan tuntutan penuntut umum,” kata Haryoko Ari Prabowo, Kamis (17/4).
Pada sidang pembacaan vonis, Kamis (4/4), Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang dipimpin I Dewa Made Budi Watsara memvonis Dito Mahendra 7 bulan penjara.
Vonis itu lebih rendah dari tuntutan penuntut umum yang meminta majelis hakim menghukum terdakwa selama setahun penjara.
Jaksa menilai Dito Mahendra melanggar Pasal 1 ayat 1 Undang-Uundang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api (senpi).
Dalam putusannya, hakim menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Dito Mahendra dikurangi seluruhnya dari hukuman, sehingga bisa langsung dibebaskan. Majelis hakim pun memerintahkan Dito Mahendra dikeluarkan dari tahanan.
Senjata api yang dimiliki Dito ditemukan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ketika menggeledah rumah mantan kekasih penyanyi Nindy Ayunda tersebut.
Jaksa mengajukan banding atas vonis Dito Mahendra terkait kasus kepemilikan senpi.
- Pelaku-Korban Penculikan di Bandung Pernah Memadu Asmara, Berujung Pahit
- Anggota DPR Harap Tak Semua Satuan Polri Berhak Gunakan Senpi
- Buntut Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Polda Jateng Akan Evaluasi Penggunaan Senpi
- Jaksa Tuntut Mantan Dirut PT Timah 12 Tahun Penjara
- Komisi III Ingin Sanksi Penyalahgunaan Senpi oleh Polisi Tak Cuma Etik, tetapi Pidana
- Soroti Pengawasan Senpi di Polri, Direktur IPIC: Jangan Cuma Formalitas