Jaksa Gagal Hadirkan Bukti James Ricketson Spionase
Sejak penangkapan James Ricketson pada Juni tahun lalu, para penyelidik telah menerjemahkan dan meneliti lebih dari 1.600 halaman bukti yang diambil dari laptopnya.
Satu-satunya hal yang menghubungkan bukti-bukti tersebut dengan pemerintah asing datang dalam bentuk surat kepada Perdana Menteri Malcolm Turnbull yang menyarankan agar dia membatalkan undangan untuk Hun Sen mengunjungi Australia pada tahun 2016.
"Gagasan bahwa mata-mata akan memberikan informasi keamanan nasional kepada perdana menteri melalui akun Gmail adalah sebuah khayalan dan menggelikan," kata James Ricketson dalam pernyataannya di akhir sidang.
"Terlintas dalam benak saya bahwa satu-satunya alasan yang mungkin untuk penuntutan terhadap saya adalah untuk membungkam suara kritis dan mengirimkan pesan kepada wartawan lain, baik Khmer maupun asing."
Segera setelah James Ricketson ditangkap tahun lalu, media yang pro pemerintah melabelinya sebagai "mata-mata penting" dalam jaringan besar entitas dan individu yang disebutkan hendak mengobarkan "revolusi warna" untuk menggulingkan Hun Sen - tuduhan serupa yang kemudian memicu kebijakan pemerintah membubarkan partai oposisi dan memenjarakan para pemimpinnya.
Pembelaan yang dilakukan James Ricketson menunjukkan bahwa semua bukti yang memberatkan – berupa serangkaian email dan foto yang tidak berbahaya - yang diajukan dalam persidangan seluruhnya diambil dari komputernya setelah penangkapan, yang diklaimnya tindakan sewenang-wenang dan ilegal.
"Bukti apa yang Anda miliki ketika Anda melakukan penangkapan?", kata kuasa hukum James Ricketsen, Kong Sam Onn kepada jaksa dalam pernyataan penutupnya.
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas