Jaksa KPK Ambil Sikap setelah Pelajari Vonis Ariesman Cs
jpnn.com - JAKARTA - Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan masih pikir-pikir atas vonis majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta kepada bekas Presiden PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan anak buahnya Trinanda Prihantoro.
"Kami masih pikir-pikir," tegas JPU KPK Ali Fikri usai sidang vonis Ariesman di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (1/9).
Ia menambahkan, jaksa akan mempelajari lagi putusan itu dari berbagai sudut pandang. Kemudian, akan dicocokkan dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.
"Tapi, untuk perkara Pak Ariesman dan Trinanda sudah selesai bahkan teori-teorinya juga diambil," ujarnya.
Ia mengatakan, sebagian besar fakta hukum sudah sama persis dengan dakwaan. Bahkan, teori-teori hukumnya juga sama. Hanya saja, lanjut Ali, nanti akan dilihat lagi ke arah mana pengembangan dari vonis kedua terdakwa ini.
"Dalam perkara ini kan pemberi yang kami dakwakan, kami juga mencoba dari fakta-fakta hukum apakah ada yang bisa nyambung dengan yang lain," katanya.
Ariesman divonis tiga tahun penjara, denda Rp 200 juta subsider tiga bulan kurungan. Vonis lebih rendah dari tuntutan jaksa, yakni empat tahun penjara denda Rp 200 juta subsider tiga bulan kurungan.
Sedangkan Trinanda divonis dua tahun enam bulan penjara, denda Rp 150 juta subsider tiga bulan kurungan. Vonis Trinanda juga lebih rendah dari tuntutan jaksa, yakni tiga tahun enam bulan penjara, denda Rp 200 juta subsider tiga bulan kurungan.
JAKARTA - Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan masih pikir-pikir atas vonis majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta
- Sudah Ada Kabar Gembira untuk Honorer Lulus PPPK 2024, Alhamdulillah
- Bikin Malu Polri, Oknum Polisi di Kupang Menipu Hingga Rp 400 Juta
- Tidak Bisa Mendaftar PPPK 2024, Ratusan Honorer Mengalami Februari Kelabu
- Penyebab Kebakaran Kios Bubur Terungkap, Pemilik Rugi Rp 110 Juta
- Polisi Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Penggelapan Aset Pailit
- Menteri Imipas: Informasi Pungli dari Kedubes RRT jadi Momentum Untuk Berbenah