Jaksa Maria Tuntut Kurir 135 Kg Ganja dengan Hukuman Mati
jpnn.com, MEDAN - Jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara menuntut terdakwa Putra alias Putra asal Aceh dengan pidana mati dalam perkara menjadi kurir ganja seberat 135 kilogram.
"Meminta kepada majelis hakim agar menjatuhkan hukuman pidana mati terhadap terdakwa Putra alias Putra," ujar JPU Maria Fr.Br Tarigan di Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara, Kamis (7/9).
Dia menyebut terdakwa Putra melanggar Pasal 114 Ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, yaitu tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, dan menyerahkan narkotika golongan I jenis ganja seberat 135 kilogram.
"Hal yang memberatkan perbuatan terdakwa tidak mengikuti program pemerintah dalam pemberantasan narkoba dan terdakwa pernah dihukum dengan perkara narkotika, sementara hal yang meringankan tidak ada," tuturnya.
Setelah JPU Maria membacakan nota tuntutan, majelis hakim diketuai Pinta Uli Tarigan melanjutkan persidangan pekan depan dengan agenda nota pembelaan dari pihak terdakwa.
Dalam dakwaan, JPU Maria mengatakan terdakwa Putra alias Putra bersama Sabar Hasibuan alias Sabar (berkas terpisah) membawa ganja kering ke Medan dengan upah Rp 250 ribu per kilogram dari Ipul.
Kemudian Ipul mengirimh uang Rp 2 juta untuk mencari mobil. Lalu Ipul menyuruh terdakwa bertemu dengan Perdi di daerah Kampung Ureng, Aceh.
Setelah bertemu, Perdi memuat karung yang berisi ganja tersebut.
Seorang kurir narkoba jenis ganja seberat 135 kilogram dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum.
- 2 Kurir 10 Kg Sabu-Sabu & 18 Ribu Butir Ekstasi Divonis Hukuman Mati
- Arjuna Sinaga Dituntut Hukuman Mati, Kasusnya Berat
- Polda Banten Gagalkan Penyelundupan 1,9 Kg Sabu-Sabu & 4.286 Butir Ekstasi
- Terlibat Pembunuhan, Oknum Polisi Brigadir AKS Terancam Hukuman Mati
- 2 Kurir Sabu-Sabu di Medan Divonis 19 Tahun Penjara & Denda Rp 1 Miliar
- Korupsi Timah, 2 Petinggi Smelter Swasta Dituntut 14 Tahun Penjara