Jaksa Provinsi Riau Bersatu, Laporkan Alvin Lim ke Polisi
![Jaksa Provinsi Riau Bersatu, Laporkan Alvin Lim ke Polisi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/09/21/persaja-kejati-riau-saat-melapor-di-mapolda-riau-dipimpin-ra-dpb2.jpg)
jpnn.com, PEKANBARU - Persatuan Jaksa Republik Indonesia (Persaja) pada Kejati Riau resmi melaporkan pernyataan advokat Alvin Lim di akun YouTube Quotient TV ke Polda Riau.
Laporan itu terkait unggahan konten berjudul “Serial Kejaksaan Sarang Mafia”.
Dalam konten tersebut, Alvin Lim mengomentari Kejaksaan RI. Ia menyebut kejaksaan sebagai sarang mafia dan Adhyaksa banyak pencitraan, tetapi dalamnya bobrok.
Alvin juga mengatakan serial ini adalah satu dari sekian video bukti rusaknya kejaksaan di era Burhanudin.
Hal itu menyinggung pihak kejaksaan dan dinilai telah melanggar aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Hingga akhirnya dilaporkan kepada aparat kepolisian.
“Benar. Sudah kami laporkan ke Polda Riau Selasa 20 September 2022,” kata Ketua Persaja Kejati Riau Raharjo Budi Kisnanto Rabu (21/9).
Video tersebut diduga telah melanggar Pasal 45 Ayat 3 Jo Pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia No.19/2016 tentang perubahan atas UU RI No.11/2008 tentang Informasi dan transaksi elektronik dan atau Pasal 14 Ayat 1 dan atau Ayat 2 UU RI No.1/1946 tentang peraturan hukum pidana.
“Demikian laporan pengaduan yang kami sampaikan ke Polda Riau,” tutup pria yang menjabat sebagai Asintel Kejati Riau itu.
Persatuan Jaksa Republik Indonesia (Persaja) pada Kejati Riau resmi melaporkan akun Youtube Quotient TV ke Polda Riau.
- Kakek di Rohul Minta Pemuda Lakukan Oral Seks, Berujung Bersimbah Darah
- Tuntutan Jaksa di Perkara Ted Sioeng Dinilai Salahi Sistem Hukum Indonesia
- Revisi UU Kejaksaan-KUHAP: 2 Contoh Kasus Ketidakpastian Hukum Akibat Kewenangan Berlebih Jaksa
- Skandal Korupsi Rp60 Miliar, KPK Periksa Staf Anggota DPR Achmad Hafisz
- Soal Kasus Penganiayaan Sopir Truk Sawit di Siak, Irjen Iqbal: Pelaku Sudah Ditangkap
- Anak Muda Ini Nekat Curi Lempengan Tembaga Tugu Zapin Pekanbaru, Jangan Ditiru