Jalan Darat
Oleh Dahlan Iskan
Saya sempat berterima kasih kepada perencana tol di wilayah ini. Di beberapa tempat disediakan tiga lajur.
Tiga lajur itu penting untuk pengendara kendaraan kecil. Agar bisa melaju kencang.
Di beberapa tanjakan di situ banyak truk yang berjalan lambat menyelip truk yang lebih lambat. Maka kendaraan kecil bisa memanfaatkan lajur tambahan itu untuk tancap gas.
Sampai Bawen saya berhenti berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Saya ganti berterima kasih kepada Presiden SBY. Jalur Bawen-Semarang ini dibangun di zaman Presiden SBY.
Di kawasan pegunungan Ungaran ini terlihat banyak jalur khusus untuk mobil yang remnya blong. Teman semobil saya rupanya belum pernah tahu kegunaan lajur itu. Kok ada jalan exit tetapi dibuat menanjak, lalu buntu.
Maka saya harus menjelaskan padanya: kalau di jalan yang menurun tadi ada mobil yang rem-nya blong sopir bisa memasukkan mobil ke lajur itu.
Tanjakan di lajur itu akan membuat laju mobil (khususnya truk bermuatan berat) melambat. Lalu berhenti karena membentur ujung lajur darurat itu.
Di kawasan ini juga banyak jembatan panjang yang pilarnya harus sangat tinggi. Saya pernah turun sampai ke sungai itu saat jalan tol ini lagi dibangun oleh BUMN.
Setiap lewat tol itu tetap saja saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi. Saya bisa memacu kendaraan, maaf, sampai 160 Km per jam.
- Cambuk Illiza
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Dosen GPT
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin