Jalan Kaki, Hari Dinilai Cari Sensasi

Jalan Kaki, Hari Dinilai Cari Sensasi
Jalan Kaki, Hari Dinilai Cari Sensasi
“Pelunasan dilakukan pada 9 November 2009, uang ditransfer oleh PT Minarak Lapindo Jaya pada isteri Hari Suwandi. Jadi, untuk urusan jual beli asset, sudah selesai. Lalu, kenapa sekarang dia bikin sensasi? Pasti ada sesuatu yakni politisasi,” ujar Huda.

Diungkap Huda, menjelang peringatan enam tahun semburan lumpur 29 Mei lalu, banyak LSM yang memobilisasi korban lumpur. Tapi banyak yang menolak karena sudah tercium maksud mereka. Para korban sudah menikmati pembayaran dan hanya tinggal sedikit yang belum terbayar.

”Lho, kok tiba-tba Hari Suwandi mau melakukan ini, untuk menuntut? Kan sudah dibayar," kata Huda.

Pandangan serupa dikemukakan mantan Ketua Pansus lumpur Sidoarjo Emir Firdaus. Dia yakin ini politisasi. "Kalau tidak, mengapa baru kali ini dia jalan kaki sejauh itu. Mestinya dia bersyukur dan mengucapkan terima kasih karena kewajiban Lapindo sudah ditunaikan,” ujar Emir.

JAKARTA - Aksi jalan kaki dari Sidoarjo ke Jakarta yang dilakukan korban semburan lumpur Sidoarjo, Hari Suwandi (44 tahun), dianggap hanya cari sensasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News