Jalan Menuju Perubahan Masih Berliku

Jalan Menuju Perubahan Masih Berliku
Jalan Menuju Perubahan Masih Berliku
Sebagai politikus senior, Suu Kyi tentu menyadari hal tersebut. Bahkan, dia sepertinya paham bahwa pemilu sela pada 1 April juga tak akan banyak membawa perubahan di Myanmar. Pemilu sela itu hanya akan memperebutkan 48 kursi parlemen yang kosong sejak 2010. Padahal, total anggota parlemen Myanmar berjumlah 664 orang. Apabila NLD menang dalam pemilu sela nanti pun, jumlah mereka tak akan mampu menyaingi dominasi petinggi militer dan politikus pro-junta yang duduk di parlemen.

Namun, Suu Kyi bukanlah tokoh yang mudah menyerah. Meskipun jalan menuju perubahan politik atau kekuasaan sangat berliku dan panjang, dia sudah punya gambaran soal Myanmar baru yang terbalut demokrasi. "Serikat buruh harus bertanggung jawab dan memperjuangkan hak para anggotanya. Organisasi-organisasi seperti itu tak sepatutnya menjadi alat dan bemper dari parpol," tegasnya seperti dikutip blog milik AFL-CIO Solidarity Center.

Suu Kyi juga melarang keras NLD untuk memanfaatkan banyak serikat buruh yang terbentuk di Myanmar. Serikat buruh, ungkap dia, tidak boleh memaksakan keberpihakan politiknya pada seluruh anggota. Sebaliknya, serikat buruh atau organisasi yang berpotensi menjadi cikal bakal parpol harus bisa menampung seluruh aspirasi anggotanya.

Terkait masalah perekonomian, Suu Kyi juga bertekad untuk menjadikan Myanmar lebih dari sekadar negara yang dikenal dengan industri garmennya. Sebab, masih sangat banyak potensi ekonomi Myanmar yang bisa digali. Tetapi, memang tak mudah bagi negeri itu untuk berkembang di tengah kungkungan sanksi dan embargo Barat.

REFORMASI Myanmar membuka jalan bagi Aung San Suu Kyi, 66, untuk kembali ke dunia politik. Sebagai kepala pemerintahan yang baru, Presiden Thein

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News