Jalan Tengah TNI

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jalan Tengah TNI
Helikopter Tri Matra Flight membawa bendera Merah Putih saat flypast perayaan HUT ke-77 TNI di Langit Monas, Jakarta, Rabu (5/10/2022). Perayaan HUT ke-77 TNI mengangkat tema 'TNI Adalah Kita' menampilkan flypast pesawat tempur F-16, atraksi Jupiter Aerobatic Team dan helikopter Tri Matra Flight membawa bendera merah putih. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

Bung Karno akhirnya jatuh pada 1967, dan digantikan oleh Soeharto, yang berhasil mengambil alih kepemimpinan Angkatan Darat dari tangan Nasution setelah peristiwa 30 September. 

Soeharto dengan pelan namun pasti berhasil melakukan konsolidasi, membersihkan sisa-sisa PKI, dan menempatkan orang-orangnya dari Angkatan Darat pada posisi-posisi kunci.

Rezim Angkatan Darat yang dipimpin Soeharto bisa berkuasa sampai 32 tahun.  

Soeharto melakukan reorientasi terhadap TNI dengan mengubahnya menjadi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). 

Warisan jalan tengah dari Jenderal Nasution diterapkan dengan lebih dominan oleh Soeharto. 

ABRI menjadi kekuatan politik yang dominan sekaligus menjadi penopang utama Orde Baru.

Sebagai orang Jawa, Soeharto menerapkan filosofi Jawa yang diadopsi dari kisah-kisah pewayangan Mahabharata dan Ramayana. 

Konsep pengabdian prajurit ABRI disamakan dengan pengabdian seorang kesatria kepada negaranya. 

Sejak era perang kemerdekaan sampai masa-masa awal kemerdekaan, TNI tidak menjadi bagian yang terpisah dari masyarakat sipil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News