Jalan Tengahnya Sistem Distrik
Senin, 02 April 2012 – 04:27 WIB

Jalan Tengahnya Sistem Distrik
JAKARTA - Tarik menarik pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu belum menemukan titik temu. Empat masalah krusial masih alot dalam pembahasan di Pansus RUU Pemilu.
Guru Besar FISIP Universitas Airlangga, Kacung Marijan mengatakan, jika ingin cepat membangun pemerintahan yang efektif dan efisien, menuju stabilitas, sistem plurality atau sistem distrik merupakan pilihan yang cocok.
Baca Juga:
"Tapi, sistem ini dikritik, karena dinilai mengabaikan tingkat keterwakilan. Untuk itu, pilihan yang dipakai adalah sistem proposional yang dimodifikasi, yaitu sistem terbuka," kata Kacung.
Namun, kata Kacung, sistem proposional terbuka ini juga dikritik, karena dianggap lebih rumit. "Meningkatkan persaingan internal partai dan biaya calon yang lebih besar," ujarnya.
Untuk persoalan ambang batas, kata Kacung, semakin tinggi threshold maka semakin sedikit jumlah partai di parlemen. "Demikian juga sebaliknya. Jalan tengahlah yang perlu diambil. Tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil," imbuhnya.
JAKARTA - Tarik menarik pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu belum menemukan titik temu. Empat masalah krusial masih alot dalam pembahasan
BERITA TERKAIT
- Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Hambalang, Ada Kapolri
- Menjelang HUT ke-25, BMI Gelar Pasar Murah Bersuka Ria UMKM Fest
- DPR Bahas RUU TNI di Hotel, Peneliti Formappi Singgung soal Kompromi dan Transaksi
- Tokoh Muda Golkar Dorong Munaslub AMPI untuk Akhiri Dualisme Kepemimpinan
- Ridwan Kamil Paham Penggeledahan Rumahnya oleh KPK Hanya Risiko, Maksudnya?
- Ternyata Ini Poin Pembahasan RUU TNI oleh DPR di Hotel Mewah