Jalani Tes Urine Mendadak, Pejabat PDAM Positif Pakai Narkoba
jpnn.com - MAGELANG – Dua karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Magelang terindikasi positif mengonsumsi narkoba. Keduanya adalah B dan H.
Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto mengungkapkan, satu dari dua terduga pengguna narkoba itu adalah pejabat penting PDAM Kota Magelang. Kepastian itu diperoleh dari hasil tes urine yang dilakukan petugas Satresnarkoba Polres Magelang Kota pada Rabu-Kamis (23-24 Maret).
“Kami ambil sampel secara acak dari 13 hingga 15 orang,” ujar Edi seperti dikutip dari Radar Kedu (Jawa Pos Group). Kendati demikian, Edi tak membeberkan jabatan dan inisial pejabat PDAM Kota Magelang itu.
Edi menjelaskan, tes urine itu memang dilakukan secara mendadak. Dari tes urine itu pula kedua pegawai PDAM Kota Magelang positif mengandung benzodiazepine, senyawa kimia yang memiliki efek sedatif atau menenangkan.
Benzodiazepine biasanya terkandung dalam obat-obatan terlarang. Obat itu tidak dijual bebas karena harus menggunakan resep dokter untuk mengobato pasien yang mengidap penyakit tertentu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Edi mengatakan bahwa kedua pegawai PDAM Magelang itu memang masih sebatas pengguna. “Masih kami dalami,” tegas perwira Polri dengan dua melati di pundak itu.
Lebih lanjut Edi mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan assessment atau penilaian. Kedua terduga pengguna narkoba itu pun tidak ditahan. ”Untuk sementara mereka tidak ditahan selama proses assessment,” tuturnya.
Terpisah, Direktur PDAM Kota Magelang Hery Wibowo berdalih tak tahu ikhwal anak buahnya yang terindikasi positif mengonsumsi narkoba. Usai tes urine, Hery mengaku tidak mengecek hasil milik karyawan lain.
- Ayah Bejat, Anak Kandung Ditiduri Sampai Bunting di Banjarmasin
- Polrestabes Medan Tembak Mati Eksekutor Begal Sadis
- Seorang Istri di Blitar Dibacok Suami Pakai Parang, Jari Tengah Putus, Ini Motifnya
- Pengusaha yang Paksa Anak Sujud dan Menggonggong Ditangkap Polisi
- Simpan Sabu-Sabu di Jok Motor, Warga Lampung Ditangkap Polisi
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun