Jalur Alternatif Rawan
Senin, 28 November 2011 – 08:49 WIB
Menurut Nurhadi, perlu ada penataan terhadap jalur ini. Jika tidak, jalan ini tak akan bertahan lama karena volume beban jalan bertambah. “Kalau perusahaan tambang di sekitar jalur itu sudah ada alternatif jalur lain, tak masalah,” ujarnya.
Di sepanjang jalur Loa Kulu hingga Loa Janan terdapat beberapa perusahaan batu bara, yang coveyornya melintasi jalan. Di antaranya, PT Mega Prima Persada (MPP), PT Multi Harapan Utama (MHU).
Adapun hasil rapat kordinasi Ditlantas Polda Kaltim dengan para pemangku kepentingan untuk mengantisipasi kemacetan di Tenggarong dan sekitarnya, kemarin adalah, melaksanakan mapping kerawanan. Seperti kemacetan, jalan alternatif, jalan berlubang, pasar tumpah, munculnya parkir liar. Ploting personel gabungan terpadu Polri, Dishub, Satpol PP, dan Dinas PU.
Kemudian, membuat pos-pos sementara dan tetap dengan ploting personel dan imbauan sepanjang jalur alternatif. Kordinasi dengan perusahaan yang ada di sepanjang jalan Loa Kulu untuk siagakan petugas keamanan dalam mengatur angkutan perusahaan, merawat konveyor perusahaan, dan pemasangan penerangan lampu.
TENGGARONG - Pascaambruknya Jembatan Kartanegara, Poros Loa Kulu - Loa Janan jadi jalan alternatif yang menghubungkan Tenggarong dengan Samarinda
BERITA TERKAIT
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap