Jalur Awan Panas Sudah Bebas Hambatan

Pengungsi Merapi Alami Gangguan Jiwa, Belasan Sudah Gila

Jalur Awan Panas Sudah Bebas Hambatan
Tim SAR bersama Kopassus kembali melakukan penyisiran untuk mencari korban awan panas Gunung Merapi di Glagahmalang, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman (10/11). Foto: Hermitianta/Radar Jogja

Sedangkan jumlah korban tewas akibat erupsi Gunung Merapi sudah mencapai 205 orang. Jumlah itu termasuk korban dari erupsi pertama pada 26 Oktober lalu. Hingga pukul 15.30 WIB, korban meninggal di daerah Jogjakarta mencapai 171 orang, dengan korban luka bakar 149 dan non lukabakar 22.

Untuk korban meninggal di daerah Jawa Tengah sudah 34 orang, dan korban luka bakar 8 dan luka nonbakar 26. Data korban ini dirilis Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito, yang merujuk pada update data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

     

Selain korban tewas, BNPB juga mencatat hingga kemarin total jumlah pengungsi sebanyak 279.702 jiwa. Jumlah pengungsi terbesar dilaporkan di Kabupaten Magelang yakni 91 ribu jiwa. "Kami terus melakukan inventarisasi. Apalagi jumlah pengungsi juga terus bertambah," kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Sutrisno, Magelang, kemarin.

Menurut dia, sebagian kondisi pengungsi labil dan tertekan di tempat pengungsian. Bahkan, belum genap dua minggu tinggal, sebanyak 27 pengungsi sudah dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr Soerodjo Kota Magelang. Mereka diindikasikan mengalami stres dan trauma berat paska erupsi eksplosif Merapi.

JOGJAKARTA - Gunung Merapi masih menyimpan energi yang misterius. Sewaktu-waktu, energi yang berada di bawah kubah lava itu bisa meledak. Jika itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News