Jalur Awan Panas Sudah Bebas Hambatan

Pengungsi Merapi Alami Gangguan Jiwa, Belasan Sudah Gila

Jalur Awan Panas Sudah Bebas Hambatan
Tim SAR bersama Kopassus kembali melakukan penyisiran untuk mencari korban awan panas Gunung Merapi di Glagahmalang, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman (10/11). Foto: Hermitianta/Radar Jogja

Lalu data yang diperoleh dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Soejarwadi, Klaten, tercatat 19 orang pengungsi masuk dalam kategori gangguan jiwa berat. Jadi total pengungsi yang "gila" sementara ini ada 46 orang (dari Magelang-Klaten). "Ada yang menjalani perawatan di RSJD ini ada juga yang dirawat mandiri oleh keluarganya," ujar Direktur Utama RSJD Soejarwadi Endro Supriyanto, kemarin (11/11).

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Priyantono Djarot Nugroho mengatakan, mereka mengalami trauma akibat kehilangan orang yang dicintai maupun akibat hancurnya rumah dan sawah yang menjadi mata pencaharian selama ini. "Banyak yang harus kehilangan seluruh harta bendanya," ujar Djarot.

Dengan kondisi Merapi yang masih fluktuatif hingga kemarin, diperkirakan jumlah pengungsi yang mengalami stres akan bertambah banyak. Apalagi hingga saat ini belum diketahui kapan aktivitas tinggi gunung itu akan berhenti. "Semakin lama tinggal di lokasi pengungsian akan semakin banyak pengungsi yang stress," jelasnya.

Direktur medik dan keperawatan RSJ Prof Dr Soeroyo, dr Nur Dwi Esti SPkj mengatakan, pihaknya akan melakukan perawatan intensif kepada para korban. Bahkan, secara khusus mereka akan diberikan terapi stimulus positif sampai mereka bisa melupakan segala kejadian yang membuat tertekan. "Sementara ini pengungsi yang dirujuk ke sini (RSJ-red) akan berada di bangsal khusus, setelah satu minggu mereka baru bisa dipindah di bangsal penenangan," lanjutnya.

JOGJAKARTA - Gunung Merapi masih menyimpan energi yang misterius. Sewaktu-waktu, energi yang berada di bawah kubah lava itu bisa meledak. Jika itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News