Jalur Awan Panas Sudah Bebas Hambatan

Pengungsi Merapi Alami Gangguan Jiwa, Belasan Sudah Gila

Jalur Awan Panas Sudah Bebas Hambatan
Tim SAR bersama Kopassus kembali melakukan penyisiran untuk mencari korban awan panas Gunung Merapi di Glagahmalang, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman (10/11). Foto: Hermitianta/Radar Jogja

Berdasarkan hasil observasi dan pendampingan yang di lakukan pihaknya menyimpulkan, sebagian besar pengungsi mengalami tekanan psikologis akibat bencana gunung Merapi tersebut. Dari sampel 50 orang pengungsi yang diklasifikasi berdasarkan umur, 60 persen memerlukan terapi psikologi." "Kami berharap diturunkan relawan untuk membantu mengurangi beban mental para pengungsi sebelum pulang," tuturnya.

Di sisi lain, kemarin ribuan pengungsi dilaporkan mulai kembali ke rumah masing-masing kemarin. Selain merasa jenuh, mereka juga menilai kondisi sudah aman sehingga memutuskan untuk pulang. Pengungsi pulang ini tidak hanya yang berada di wilayah Magelang, namun juga yang ada di Kota Boyolali.

Bahkan dari total pengungsi di Boyolali yang mencapai 66.993 jiwa, sekitar 30 persennya sudah pulang. Langkah pengungsi ini sebetulnya tidak atas kehendak pemkab. Sebab, situasi puncak Merapi masih dalam kondisi bahaya. "Mungkin mereka sudah jenuh dan kebanyakan memang dari daerah di luar kawasan rawan bencana (KRB)," kata Asisten III Setda Boyolali yang sekaligus koordinator penanggulangan bencana Merapi, Syamsudin.

Para pengungsi yang pulang tersebut di antaranya yakni dari Desa Bakulan, Kembang Kuning, Bibis Kecamatan Cepogo. Desa Tampir Kecamatan Musuk, dan Jelok, Kecamatan Cepogo. Reso Waluyo, 46, warga Kembang Kuning, Cepogo, menuturkan dia memilih pulang karena kondisi sudah aman dan untuk mengurusi ternak yang ditinggal. "Sebenarnya sudah dari kemarin ingin pulang, tapi baru bisa hari ini bersama-sama yang lain," tutur dia.

JOGJAKARTA - Gunung Merapi masih menyimpan energi yang misterius. Sewaktu-waktu, energi yang berada di bawah kubah lava itu bisa meledak. Jika itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News