Jalur Jakarta-Bandung Semakin Macet, Moda Transportasi Ini Layak Jadi Alternatif
jpnn.com - JAKARTA - Kemacetan di jalur Jakarta-Bandung saat ini sudah terlalu parah. Terutama saat akhir pekan atau musim libur.
Setiap akhir pekan ada kurang lebih 22 ribu kendaraan pribadi dari Jakarta yang masuk ke Bandung. Walikota Bandung, Ridwan Kamil pernah menyatakan bahwa setiap akhir pekan ada kurang lebih 3 juta warga Jakarta yang datang ke Bandung.
Pada liburan akhir tahun 2015 lalu, volume kendaraan di Tol Cipali meningkat hampir 150 persen. Kemacetan panjang juga dialami oleh pengendara yang melewati tol Jagorawi menuju Bandung.
Perjalanan Jakarta–Bandung yang normalnya hanya antara 3-4 jam, harus ditempuh hingga belasan jam lamanya.
Kemacetan panjang tentu sangat menguras stamina dan kesabaran. Belum lagi waktu yang terbuang di jalan, padahal liburan tersebut bertujuan untuk membuang penat setelah bekerja.
Hal tersebut tentu meninggalkan pertanyaan, bagaimana untuk bisa pergi ke Bandung dengan nyaman dan cepat bagi warga yang tinggal di Jakarta.
Secara umum ada beberapa moda transportasi yang selama ini banyak dipergunakan untuk menuju Bandung. Selain kendaraan pribadi, transportasi umum menjadi pilihan yang cukup bijak. Di sini ada banyak pilihan, mulai dari Kereta Api, Bus antar kota, Travel hingga transportasi udara (pesawat terbang).
Transportasi darat terutama moda transportasi jalan raya menjadi moda yang paling umum di pakai. Tetapi kemacetan menjadi hambatan yang nyaris tidak bisa dihindari.
JAKARTA - Kemacetan di jalur Jakarta-Bandung saat ini sudah terlalu parah. Terutama saat akhir pekan atau musim libur. Setiap akhir pekan ada kurang
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 15 November 2024 Naik Tipis, Berikut Perinciannya
- BRI Insurance Perkuat Keberlanjutan Usaha & Peningkatan Ekonomi Pesantren
- Perkuat Kolaborasi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Sinergi Daerah untuk Kelola Opsen Pajak
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu