Jalur Kereta Ditutup, Ratusan Penumpang Terpaksa Turun di Tengah Jalan

jpnn.com - TASIK – Sebanyak 180 penumpang kereta api Pasundan jurusan Surabaya-Kiara Condong terpaksa diturunkan di Stasiun Tasikmalaya kemarin malam, Selasa (13/4). Hal ini disebabkan penutupan jalur kereta api selatan Jawa Barat.
Penutupan sendiri merupakan imbas dari tergerusnya tanah sepanjang 15 meter di tepian rel kilometer 224 antara Bumi Waluya dan Warung Bandrek, Malangbong, Garut. Pihak KAI yang tak mau ambil resiko kondisi rel bertambah parah terpaksa menutup jalur dan mengalihkan penumpang.
"Penumpangnya ada sekitar 180 orang, kita alihkan melalui bus," terang Kepala Stasiun Tasikmalaya Toni Heryanto kemarin.
Selain pengalihan penumpang, kondisi tersebut juga berdampak pada terlambatnya keberangkatan kereta. Pihak stasiun pun bersedia mengembalikan uang tiket untuk penumpang yang membatalkan perjalanan. "Tadi ada 7 orang yang sudah membatalkan, kita kembalikan 100 persen," tuturnya.
Peristiwa serupa sebelumnya juga terjadi di kilometer 293+0/1 jalur Selatan Jabar antara Ciamis-Bojong, Sabtu (12/3) lalu. Ketika anah rel tergerus longsor sepanjang 30 meter dengan kedalaman enam meter tepatnya di Kecamatan Cijeungjing Kabupaten, Ciamis. Akibatnya KA Mutiara Selatan tertahan di Tasikmalaya dan KA Pasundan tertahan di Banjar.
Farid Sofa (39), warga Dusun Cidewa RT 2 RW 14 Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing menerangkan tebing rel KA tergerus longsor sekitar pukul 17.00. Pascalongsor petugas KA langsung mendatangi lokasi dan memperbaiki tebing yang menjadi penyangga rel. “Longsoran itu sekitar 300 meter dari rumah saya. Selama musim hujan baru kali ini rel KA sebagian ambruk,” paparnya. (rga/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Di tengah Defisit Angggaran, Pemprov Riau Alokasikan Rp 10 M untuk Bangun Rumah Dinas
- KIT Batang Jadi KEK, Ahmad Luthfi: Membantu dalam Pembangunan Wilayah
- APBD Riau Defisit Rp 3,5 Triliun, Gubernur Pusing, Wagub: Tak Perlu Dirisaukan!
- Menjelang Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Alternatif Tol Palembang-Betung
- Pengamat: Dedi Mulyadi Otokratik, tetapi Bukan Otoriter
- Kerangka Manusia Ditemukan di Ladang Tebu Bantul, Polisi Bilang Begini