Jalur Merah Rugikan Importir

jpnn.com - Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Industri Pangan Indonesia (Aspipin) Boediyanto, para pengusaha harus menambah biaya Rp 1,5 juta per kontainer ketika melewati jalur merah. Padahal dalam satu bulan ada sekitar 1.000-2.000 kontainer. "Coba bayangkan berapa dana yang harus dikeluarkan pengusaha," ujar Boediyanto.
Dia juga ikut mempertanyakan apakah pemerintah akan tetap memberlakukan pembebasan bea masuk (BM) lima persen dan penanggungan pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen untuk terigu dan gandum. Mengingat dia, produk makanan berbasis gandum dan terigu telah mulai menggeser porsi beras sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia.
"Konsumsi beras 150 kg per tahun per kapita pada sekitar tahun 70-an sekarang mendekati 104 kg per tahun karena disubstitusi oleh makanan berbasis gandum," tuturnya.
Dia mengusulkan fasilitas tersebut diperluas hingga ke produk akhir terigu seperti mie instan. Jika hal itu tidak dilakukan maka harga produk makanan berbasis gandum akan mengalami kenaikan. (esy)
!-- @page { size: 8.5in 11in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } -->JAKARTA—Aturan impor yang mengharuskan impor produk melalui jalur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital