Jalur Pantura Dikebut, Ditarget Sebelum Lebaran
Selasa, 03 Juli 2012 – 06:32 WIB
Untuk mengantisipasi kemacetan di jalur utama itu, saat ini telah dilakukan perbaikan-perbaikan jalur alternatif dan infrastruktur agar bisa menjadi pilihan para pengguna jalan saat musim mudik tiba,” ujarnya.
Di Merak misalnya, selain fly over, jalur alternatif Merak-Serdang sudah dimuluskan. Di dua ruas rawan macet lainnya sengaja tidak dilakukan pelebaran jalan ataupun pembangunan fly over. Ini mengingat pada ruas tersebut nantinya akan dilalui oleh jalan tol Cikampek-Palimanan dan kemudian akan tersambung ke arah timur melalui tol Kanci-Pejagan. Khusus ruas Losari-Pejagan-Brebes-Tegal, walau belum tersedia jalan tol, saat ini jalur alternatif pada ruas itu juga masuk dalam pengerjaan persiapan jelang Lebaran.
Selama pembangunan tol di ruas Pantura yang nantinya menjadi bagian dari tol Trans Jawa belum selesai, perbaikan dan perawatan infrastruktur menjadi pilihan utama mengingat pelebaran jalan sulit dilakukan. Saat ini, ruas jalan Pantura rata-rata memiliki lebar hingga tujuh meter. Dengan lebar tersebut, ruang di kiri dan kanan jalan sudah sulit untuk dilebarkan lagi.
Padahal, sebenarnya kapasitas jalur Pantura saat ini sudah 140 persen lebih besar dari kemampuannya. Saat ini, volume kendaraan yang melewati Pantura telah mencapai 48 ribu per hari jauh di atas kemampuan normalnya sebesar 20 ribu kendaraan per hari. Perbaikan ruas Pantura tersebut menggunakan anggaran yang terbagi pada pengerjaan per wilayah.
JAKARTA – Perbaikan jalan raya di jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) saat ini tengah dikebut dan ditargetkan selesai sebelum Lebaran mendatang.
BERITA TERKAIT
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak