Jalur Rempah Menjadi Simpul Peradaban Bahari Nusantara
jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, kebaharian Nusantara menjadi jejak sejarah.
Dia menambahkan, berkembangnya pelayaran dan perdagangan dipicu oleh komoditas unggulan, yakni rempah-rempah.
Menurut Hilmar, jejak tersebut yang membentuk Jalur Rempah yang merupakan sebuah jalur abstrak, tetapi nyata di laut dan di darat.
“Jalur Rempah kini telah menjadi simpul peradaban bahari nusantara, jalur kebudayaan dan peradaban,” kata dia.
Dia menambahkan, Jalur Rempah bukan sekadar sebagai akses pertukaran niaga, tetapi membawa gagasan, pengetahuan, seni, dan budaya di sepanjang rute perjalanan.
Hilmar menjelaskan, hal itulah yang membuat Kemendikbud bersama Komite Jalur Rempah meluncurkan website Jalur Rempah.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Restu Gunawan berharap website itu menjadi media informasi yang ke depannya bisa dikembangkan sebagai platform digital bagi seluruh pemangku kepentingan terkait budaya rempah Nusantara.
Restu menambahkan, website itu merupakan bagian dari ikhtiar dan kerja besar untuk menyampaikan pesan kepada dunia bahwa jalur rempah sebagai jalur budaya dari Indonesia yang telah menghangatkan dunia dan layak mendapatkan pengakuan dari Unesco.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, kebaharian Nusantara menjadi jejak sejarah.
- Ditjen Kebudayaan dan Sekretariat ASEAN Bangkitkan Budaya Rempah Asia Tenggara
- TELU: Menemukan Kearifan, Memahami Kekayaan Budaya Bali
- 2024, Kemendikbudristek Targetkan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
- TNI AL Tanamkan Rasa Cinta Bahari pada Generasi Muda Melalui Latihan Selam
- Festival Budayaw IV Resmi Ditutup, 4 Negara Berkolaborasi di Jalur Rempah
- Program TEKAD Dukung Revitalisasi Jalur Rempah Maluku Utara