Jalur TKI Numpang Haji Diwaspadai
Jumat, 24 Juni 2011 – 20:01 WIB

Jalur TKI Numpang Haji Diwaspadai
JAKARTA--Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan, moratorium TKI ke Arab Saudi bukan kebijakan emosional pemerintah Indonesia setelah tewasnya TKW Ruyati di tiang pancung 18 Juni lalu. Dikatakan, moratorium sudah mulai dilakukan Indonesia sejak awal Januari 2011. Hal ini guna melindungi hak-hak TKI dan mengawasi PJTKI bermasalah.
"Moratorium ini bukan langkah sekedar emosional, kita sudah mulai sejak Januari yang kita sebut soft moratorium. Moratorium itu harus dengan berbagai tindak lanjut dan merupakan keputusan politik oleh Presiden," kata Muhaimin di Istana Negara, Jumat (24/6).
Sesuai imbauan Presiden, hendaknya TKI tidak memaksakan diri untuk nekad berangkat ke luar negeri khususnya ke Arab Saudi. Muhaimin juga minta seluruh PJTKI tidak lagi mengirimkan tenaga kerja informal atau seperti pembantu rumah tangga untuk bekerja di Timur Tengah per 1 Agustus 2011 sesuai dengan Inpres moratorium.
Untuk mengantisipasi dampak moratorium, pemerintah akan memaksimalkan alternatif lapangan kerja baru. Satuan kerja khusus di bandara dan pintu-pintu keluar negara seperti pelabuhan atau perbatasan, agar tidak ada pengiriman TKI secara sembunyi-sembunyi.
JAKARTA--Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan, moratorium TKI ke Arab Saudi bukan kebijakan emosional
BERITA TERKAIT
- Legislator PDIP Minta Danantara Tak Kena Intervensi Politik, Biar Tidak Seperti 1MDB
- Polri Buka Seleksi Bintara, Kombes Sugandi: Gratis, Tidak Dipungut Biaya
- Ema Sumarna Dipindahkan ke Rutan Kebonwaru Selama Jalani Proses Sidang
- Rosan Roeslani Ditunjuk Jadi Kepala Danantara, Sebegini Harta Kekayaannya
- Peradi: Advokat Harus Diawasi Ketat Untuk Hindari Aksi Naik Meja di Persidangan
- Pemkot Tangerang Ajak Para WP Manfaatkan Pekan Panutan Pajak 2025, Ada Diskon 25 Persen