Jam Kerja Pelajar Internasional Dibatasi, Ada Kekhawatiran Australia Akan Kekurangan Pekerja
"Anak laki-laki saya sekarang di taman kanak-kanak, jadi saya harus membayar biaya, selain untuk biaya kursus saya sendiri," katanya.
"Kami selalu berusaha menemukan cara dengan tidak membuat banyak rencana, karena semua terus berubah."
Pembatasan dilakukan 'terlalu cepat'
Pembatasan jam kerja bagi mahasiswa internasional dicabut awal tahun 2022, saat industri 'hospitality' di Australia mengalami banyak kekurangan tenaga kerja.
Suresh Manickam, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Restoran dan Catering saat itu, mengatakan pelonggaran jam kerja dilakukan untuk agar industri restoran tetap bertahan dan juga memberi pendapatan tambahan bagi para mahasiswa internasional.
"Ini juga berarti para mahasiswa bisa bekerja untuk menghidupi mereka sendiri sehingga jadi hal yang positif," katanya.
"Saya kira pendapat yang mengatakan mahasiswa harusnya hanya belajar terus menerus, bukanlah hal yang benar."
"Seorang mahasiswa juga harus bisa mencukupi hidupnya, untuk punya tempat tinggal, bisa makan dengan layak dan salah satu cara, atau bahkan satu-satunya cara adalah dengan bekerja."
Suresh mengatakan pembatasan jam kerja yang sekarang diberlakukan lagi terlalu cepat saat masalah kekurangan tenaga kerja masih terjadi.
Mulai 1 Juli, mahasiswa internasional di Australia hanya boleh bekerja selama 48 jam per dua minggu
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Ahmad Luthfi Tegaskan Komitmen Lindungi Hak Pekerja di Jawa Tengah