Jam Kerja Pelajar Internasional Dibatasi, Ada Kekhawatiran Australia Akan Kekurangan Pekerja

Menteri Dalam Negeri Australia, Clare O'Neil, mengatakan pemerintah melihat adanya keseimbangan dalam masalah pembatasan jam kerja bagi mahasiswa internasional.
"Mereka berada di sini sebagai mahasiswa dan juga sebagai pekerja," katanya kepada ABC.
"Mereka datang ke sini menggunakan visa pelajar, artinya mereka mendapatkan pendidikan berkualitas di negara kita, tapi mereka tidak bisa melakukannya kalau bekerja penuh waktu. Itulah mengapa aturan itu ada sebelumnya."
Clare mengatakan pelonggaran sebelumnya dilakukan terkait pandemi COVID, karena begitu kurangnya tenaga kerja saat itu.
"Saya kira tidak banyak warga Australia akan senang dengan pendapat kalau mereka datang sebagai mahasiswa internasional, kemudian menggunakan jalur ini untuk menjadi pekerja penuh waktu," katanya.
"Ini bukan hal yang benar dalam penggunaan visa pelajar."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Mulai 1 Juli, mahasiswa internasional di Australia hanya boleh bekerja selama 48 jam per dua minggu
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Serikat Karyawan Garuda Indonesia Desak Transparansi Manajemen
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang