JAM Was Tuding Kada Tekan Jaksa

Lapor Diperas Agar Tak Diperkarakan

JAM Was Tuding Kada Tekan Jaksa
JAM Was Tuding Kada Tekan Jaksa
Apalagi, kata Marwan, pengawasan terhadap para jaksa nakal saat ini sedang ketat-ketatnya. Situasi itu dimanfaatkan para kepala daerah untuk menekan jaksa-jaksa yang mengurus kasus mereka. "Jadi mereka dimanfaatkan. Saya banyak mendapat laporan penanganan perkara, ternyata setelah saya selidiki tidak benar (adanya jaksa memeras)," katanya.

Mantan JAM Pidsus itu menuturkan adanya jaksa pemeras yang dilaporkan salah seorang anggota dewan di Gorontalo. Setelah diselidiki, ternyata anggota dewan itulah yang akan menjadi tersangka dalam suatu kasus. "Dia membawa surat dari partainya bahwa tindakan Kepala Kejaksaan Negeri begini-begini, ternyata setelah kami kirim tim, saya cek, terbalik, dia itulah tersangkanya," katanya.

Anggota dewan itu, kata Marwan, memalsukan surat partai untuk menyakinkan bahwa tindakan itu didukung partai. Partai keberatan dengan surat tersebut. Apalagi, sejumlah saksi dari pimpinan daerah menegaskan bahwa keterangan anggota dewan itu tidak benar. "Saya sekarang hati-hati untuk tidak terpancing. Kami akan selalu meneliti terlebih dulu. Jangan sampai hasilnya nol," katanya. (aga)

JAKARTA - Dugaan adanya oknum jaksa yang memeras kepala daerah (kada) tak bisa ditindaklanjuti lantaran data Komisi III DPR tidak valid. Jaksa Agung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News