Jamaah Islamiyah Tak Terstruktur Lagi
Soal Target di Level Lokal
Jumat, 24 Oktober 2008 – 02:26 WIB
JAKARTA – Plot peledakan Depo Pertamina, Plumpang, menunjukkan bahwa jaringan teror Jamaah Islamiyah (JI) tak terstruktur dan teratur lagi. Penentuan target tak lagi diputuskan oleh pimpinan tertinggi (amir), tapi langsung diserahkan kepada kelompok kecil di level lokal yang kini terpecah satu sama lain. Abdurrahman kepada Jawa Pos, Selasa lalu (21/10) mengatakan, target itu merupakan ide bersama yang mereka putuskan dalam rapat, bukan perintah dari atas. ”Alasannya, di sana ada orang Amerika dan Australia. Keputusannya juga keluar begitu saja dan tak ada yang membantah,” akunya. Begitu ditentukan sasarannya, sekitar Oktober 2007, mereka sempat menyurvei lokasi itu.
Seperti sel, mereka tak terhubung satu sama lain. Fakta itu membuat penyidikan Densus 88/Anti Teror Mabes Polri masih berhenti pada tujuh pelaku. Di antara mereka, lima ditahan dan dua masih buron. ”Jika kolaborasi yang terjadi, sasaran ditentukan kelompok lokal,” kata seorang penyidik di lingkungan Bareskrim Kamis (23/10).
Baca Juga:
Jaringan teror Jakarta, yang diyakini punya kaitan dengan JI, hampir sama polanya dengan kelompok Fakta di Palembang yang dibekuk polisi Juli lalu. Di Palembang mereka dikoordinasi Abdurrahman Taib, 35. Mereka berniat menyasar pendeta di Palembang dan meledakkan kafe Bedudal, di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Padahal, pemilik kafe yang sering didatangi turis asing itu adalah seorang muslim.
Baca Juga:
JAKARTA – Plot peledakan Depo Pertamina, Plumpang, menunjukkan bahwa jaringan teror Jamaah Islamiyah (JI) tak terstruktur dan teratur lagi.
BERITA TERKAIT
- Usut Penyebab Mahasiswi UPI Bandung Jatuh dari Lantai 2 Gymnasium, Polisi Periksa CCTV
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Menaker Yassierli Pastikan Pelaksanaan Norma Ketenagakerjaan di Libur Nataru 2024
- Romo Hariyanto Pimpin Misa untuk Mengenang 40 Hari Emmanuel Setiyono Meninggal Dunia
- Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob Hingga 3 Januari 2025
- Peringatan BMKG, Waspada Cuaca Ekstrem hingga 28 Desember 2024