Jamal Papua Mart, Cara Bantu Ekonomi Warga Mimika
Kegiatan ini ditutup dengan pembukaan tirai papan nama Jamal Papua, dan penguntingan pita, pertanda bahwa toko Jamal Papua Mart telah resmi dibuka.
Pemilik Toko, Leni Clara Magai mengatakan, seluruh warga Papua, khususnya orang asli Papua dan perempuan, untuk bisa berjuang dan berusaha, sepertinya.
Dengan berjuang dan berusaha maka orang asli Papua bisa maju di tanah Papua seperti masyarakat yang datang ke Kabupaten Mimika lainnya.
"Masyarakat Papua jangan hanya jadi penonton, tapi harus jadi penggerak,” katanya.
Sementara itu, Munadi yang merupakan suami dari Clara menambahkan, dia tinggal di Utikini Baru sejak 2005 lalu. Namun, baru pada 2008 membuka usaha kecil-kecilan berupa warung di depan rumah mereka.
Menurutnya hasil yang didapatkan lumayan, karena kios langka di daerah pemukimannya.
Dia juga menjelaskan nama Jamal ini merupakan sebuah penggabungan dari Jawa dan Damal yang merepresentasikan suku asalnya, Jawa dan istrinya yang berasal dari suku Damal.
Dia mengaku, baru mendapatkan penawaran untuk bisa mengembangkan usaha miliknya pada 2010 dari YBUM, berupa pinjaman sebesar Rp 3 juta, 2014 mendapatkan pinjaman sebesar Rp 15 juta dan terakhir pada 2017, pihaknya mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 50 juta.
Warga yang memiliki usaha mendapatkan bantuan dana dan pembinaan dari PTFI dan pemda.
- Soal Pajak Freeport Indonesia, Indef dan HIPMI Beri Saran untuk Pemprov Papua Tengah
- Ribka Haluk: Smelter PTFI Memberikan Dampak Positif Bagi Perekonomian Daerah
- Bismillah, Jokowi Resmikan Produksi Smelter Freeport
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Freeport Bangun Smelter, Menteri Bahlil Janjikan Percepatan Perpanjangan Kontrak
- Freeport Indonesia Catatkan Sejarah Lagi, Smelter di Gresik Mulai Beroperasi