Jambore Nasional Mercedes Benz Club Indonesia akan Digelar di Bali, Ini Harapan Ketum IMI
jpnn.com, JAKARTA - Mercedes Benz Club Indonesia (MB Club INA) akan menyelenggarakan Jambore Nasional ke-19 di Peninsula Island The Nusa Dua, Bali pada 27-29 September 2024.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) serta Ketua Dewan Kehormatan MB Club INA Bambang Soesatyo menyampaikan Jambore Nasional Mercedes Benz Club Indonesia ke-19 mengusung tema Harmony in Motion: Celebrating Mercedes-Benz Passion and Milestones.
"Event ini juga sebagai bagian Road to Mercedes Benz World Day yang digagas MB Club INA sekaligus Pemecahan Rekor MURI 1.000 Mobil Mercedes-Benz dengan konvoi terpanjang di Indonesia melewati tol laut Bali Mandara," kata Bamsoet yang akrab disapa dikutip, Senin (3/6).
Bamsoet menyampaikan Mercedes Benz merupakan kendaraan pertama yang ada di Indonesia ditandai hadirnya Benz Victoria Phaeton karya Karl Benz, Jerman yang dibeli Sultan Kasunanan Surakarta Pakubuwono X pada sekitar tahun 1894.
Tidak heran jika jumlah klub Mercedes-Benz di Indonesia merupakan yang terbanyak di dunia.
Bahkan hingga kini terdapat ribuan lebih kendaraan Mercedes Benz yang beroperasi di berbagai jalan raya di Indonesia.
Dia menyampaikan Jambore Nasional nanti akan dihadiri sekitar 116 klub Mercedes-Benz dari seluruh Indonesia dan lebih dari 10 klub dari 2 negara.
Sekitar 10 ribu anggota klub dan 10 ribu pengunjung dari masyarakat umum akan bergabung dalam keseruan Jambore Nasional di Bali mendatang.
Ini harapan Ketum IMI Bambang Soesatyo terkait akan diselenggarakannya Jambore Nasional Mercedes Benz Club Indonesia di Nusa Dua, Bali
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten