James Surip

Dahlan Iskan

James Surip
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Maka dalam rangka belajar bahasa Mandarin saya sering menyanyikan lagu Mbah Surip dalam bahasa itu: aku akan membawamu ke mana pun kamu pergi.

Baca Juga:

Terus saya ulang-ulang seperti Gundul Gundul Pacul. Saya tahu orang Tiongkok tidak paham apa maksud kalimat itu, tetapi mereka tahu: itu lucu.

Yang penting saya jadi hafal apa bahasa Mandarinnya 'saya', 'gendong' atau 'peluk', 'pergi ke mana'.

James sangat aktif memperjuangkan hak-hak penyanyi dan pencipta lagu. Ada hasilnya, banyak kecewanya. Sangat banyak halangannya. Sejak zaman Golkar sampai zaman reformasi.

Di zaman Golkar James dibenci Eddy Sud karena tidak mau dipajang sebagai artis Golkar.

Di zaman reformasi pun artis sulit diajak kompak. Sampai pun James gagal memasukkan kata 'digital' dalam UU hak cipta No 28 tahun 2014.

James aktif berjuang untuk mengegolkan UU itu. Tetapi gagal memasukkan kata 'digital'. Maka betapa kunonya UU tersebut di zaman digital ini.

James hafal kelakuan para politisi di sekitar itu. Padahal James dkk ingin menggunakan UU tersebut untuk melawan pembajakan lagu.

Mbah Surip adalah contoh penyanyi dan pencipta lagu yang tidak mendapat hak-haknya sampai meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News