James Surip

Dahlan Iskan

James Surip
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

James ikut aktif di kelahiran lembaga manajemen kolektif itu.

James tahu banyak apa yang terjadi di Amerika, Brasil, Eropa dan Asia. Dia memilih berkiblat ke Amerika.

Nama LMKN pun dimiripkan dengan nama lembaga serupa yang lebih dulu lahir di Amerika.

James pernah jadi wakil ketua dan kemudian ketua di LMKN. Begitu banyak pekerjaan di situ. Rumit. Ruwet. Kesal. Gemes.

Jadi satu.

Lebih sulit dari menciptakan lagu Lilin Kecil maupun September Ceria. Lebih sulit dari mendesain arsitektur. Tentu lebih sulit lagi dari memasak ikan today.

Berapa jumlah artis yang mendaftar untuk dapat bagian royalti dari LMKN? Perusuh seperti Prof Pry tidak perlu tahu. Bisa naik darah: 15.000 orang. Mulai dangdut sampai kolintang. Rock sampai kuda kepang.

Yang sulit: semua merasa berhak mendapat bagian yang besar. Lalu bagaimana cara membaginya --kalau tidak ada digitalisasi.

Mbah Surip adalah contoh penyanyi dan pencipta lagu yang tidak mendapat hak-haknya sampai meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News