Jamin Kelangkaan BBM Segera Teratasi
Selasa, 27 November 2012 – 09:26 WIB
JAKARTA- Pertamina mengakui telah terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah daerah di Sumatera Utara. Hal tersebut disebabkan karena dalam beberapa hari terakhir, Pertamina melakukan pendistribusian berdasarkan kuota yang ada. Sementara jumlah pemakaian masyarakat melebihi kuota yang ditetapkan. Namun besaran angka tersebut ternyata masih sangat kurang, mengingat tingginya permintaan yang ada. Untuk itu, Ali meminta masyarakat benar-benar dapat berhemat dalam menggunakan BBM. Karena kalau tidak, maka jumlah pasokan diperkirakan akan tetap tidak mencukupi. “Jadi kita mohon agar masyarakat benar-benar mengonsumsi sesuai kebutuhan,” katanya.
“Memang mulai Senin (19/11) kemarin, Pertamina melakukan distribusi sesuai dengan kuota. Cuma masalahnya, dari jumlah yang ditetapkan tersebut, tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga akhirnya terjadi kelangkaan, karena tidak seimbang. Ini yang menyebabkan di sejumlah SPBU, BBM yang ada cepat habis,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, kepada JPNN di Jakarta, Senin (26/11).
Baca Juga:
Sebagaimana diketahui, Sumut sebelumnya telah mendapat tambahan kuota premium sebanyak 300 ribu kilo liter dari kuota sebelumnya yang mencapai 1,3 juta kilo liter untuk tahun ini. Selain itu Sumut juga mendapat tambahan 36 ribu kilo liter solar dari yang sebelumnya hanya 964 ribu kilo liter.
Baca Juga:
JAKARTA- Pertamina mengakui telah terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah daerah di Sumatera Utara. Hal tersebut disebabkan karena
BERITA TERKAIT
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani