Jaminan Sosial Nasional Dipercaya Mampu Pererat Solidaritas
Kamis, 23 Juni 2011 – 19:41 WIB
JAKARTA - Jaminan Sosial Nasional (Jamsosnas) dipercaya dapat menguatkan kohesi sosial. Termasuk di dalamnya adalah mengeratkan hubungan solidaritas antara kaum kaya dan miskin, pekerja dan pengangguran, serta generasi sekarang dan mendatang. Karenanya, sudah semestinya negara memberi jaminan sosial kepada warganya.
Penilaian itu disampaikan Dewan Penasehat Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, Rekson Silaban dalam seminar nasional "Menatap Masa Depan Reformasi Jaminan Sosial Indonesia" di gedung MK, Kamis (23/6). "Negara harus menetapkan target capaian untuk melindungi semua penduduk memeroleh jaminan sosial," katanya.
Baca Juga:
Menurutnya, prinsip jaminan sosial sebagai hak asasi dasar manusia tidak hanya dijamin dalam UUD 1945, tetapi juga menjadi prinsip universal seperti tertuang dalam deklarasi HAM PBB, Konstitusi ILO, serta International Covenant on Economic. Selain mengingatkan pentingnya jaminan sosial, Rekson juga mengingatkan perlunya kebebasan berserikat.
Alasannya, hal itu memiliki korelasi positif dengan meluasnya cakupan jaminan sosial bagi tenaga kerja. Rekson menambahkan, hingga 2010 lalu jumlah penduduk Indonesia pemilik jaminan kesehatan masih 50,4 persen atau sekitar 116 juta penduduk. Ia pun berharap pada 2014 nanti seluruh penduduk Indonesia sudah memililiki jaminan sosial.
JAKARTA - Jaminan Sosial Nasional (Jamsosnas) dipercaya dapat menguatkan kohesi sosial. Termasuk di dalamnya adalah mengeratkan hubungan solidaritas
BERITA TERKAIT
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani