Jampidsus Febrie Adriansyah Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Korupsi dalam Penanganan Kasus Besar

Jampidsus Febrie Adriansyah Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Korupsi dalam Penanganan Kasus Besar
Koalisi Sipil Masyarakat Anti Korupsi yang terdiri dari Indonesian Police Watch (IPW), Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Koalisi Sipil Selamatkan Tambang (KSST), dan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), melaporkan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (10/3). FOTO: Ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

Terdapat di dalamnya nama Kheysan Farrandie, putra Febrie Adriansyah. PT. Declan Kulinari Nusantara, bergerak di bidang kuliner dengan membuka tiga restoran Prancis, salah satunya bernama Gontran Cherrier, di Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan, yang menjadi tempat Jampidsus Febrie Adriansyah dikuntit Densus 88.

Lalu mendirikan PT. Prima Niaga Intiselaras, tercatat memiliki rekening pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pondok Indah, Nomor: 101-00-1266824-8. Pada Februari 2024 terdapat uang senilai Rp 26,4 miliar. PT Aga Mitra Perkasa, bergerak dalam bidang Industri Minyak Mentah Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) dan Industri Minyak Mentah Inti Kelapa Sawit (Crude Palm Kernel Oil).

PT. Sebambam Mega Energy, terdapat nama Agustinus Antonius, mantan Direktur Perencanaan dan Perkebunan Kelapa Sawit Kementerian Keuangan RI. Pada 1 April 2024, berdasarkan Akte Nomor 02 yang diterbitkan Notaris Delny Teoberto di Kota Bekasi, terjadi perubahan pada PT. Hutama Indo Tara, dengan masuknya Aga Adrian Haitara, putra pertama Febrie Adriansyah yang merupakan Sales Brand Manager di PT. Pertamina Patra Niaga Cirebon, Jawa Barat, yang masuk ke dalam persero sebagai pemegang 200 lembar saham.

Terdapat fakta berdasarkan akte nomor 01 yang diterbitkan Notaris Delny Teoberto di Kota Bekasi, tertanggal 12 Nopember 2021 berdiri PT. Blok Bulungan Bara Utama memiliki IUP OPK yang terdaftar pada system MODI Ditjen Minerba, duduk sebagai Direktur Jeffri Ardiatma (2500 lembar saham) dan Rangga Cipta sebagai komisaris (2500 lembar saham), yang bergerak dalam bidang perdagangan batu bara, yang terhubung dengan perusahaan-perusahaan antara lain PT. Andika Yoga Pratama–Jambi, CV. Perintis Bara Bersaudara, PT. Saudagar Nikel Nusantara, dan PT. Raja Kutai Baru Makmur, milik Mayapada Group yang pernah diperiksa penyidik Pidsus Kejagung RI, terkait dengan kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya.

Pada 2022, PT. Blok Bulungan Bara Utama memiliki peredaran usaha senilai Rp122 miliar. Jeffri Ardiatma dan Rangga Cipta diduga merupakan nominee dan/atau gatekeeper yang ditunjuk Febrie Adransyah, untuk kepentingan pengamanan hasil tindak pidana korupsi dan/atau TPPU yang antara lain dialirkan kepada Nurman Herin, dengan jumlah total sebanyak Rp19 miliar dari PT. Blok Bulungan Bara Utama, dengan disamarkan sebagai pinjaman.

Jeffri Ardiatma bersama-sama, Ryanda Rachmadi, Purnawan Hardiyanto, dan Helmi mendirikan pula PT. Nukkuwatu Lintas Nusantara, yang bergerak dalam bidang perdagangan batu bara, yang pada 2021 memiliki peredaran usaha senilai Rp99 miliar dan 2022 Rp180 miliar.

Koalisi Sipil Masyarakat Anti Korupsi mendesak KPK untuk segera memproses laporan ini dan mengusut dugaan keterlibatan Febrie Adriansyah dalam berbagai skandal korupsi.

“Jangan sampai ada intervensi yang menghambat proses hukum. KPK harus berani mengusut kasus ini hingga tuntas,” tegas Ronald. (tan/jpnn)


Koalisi Sipil Masyarakat Anti Korupsi mendesak KPK untuk segera memproses laporan ini dan mengusut dugaan keterlibatan Febrie Adriansyah dalam berbagai skandal.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News