Jampidsus Pasang Badan Demi Penyelidikan Skandal Papa Minta Saham

jpnn.com - JAKARTA - Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung) Arminsyah menantang pihak-pihak yang mau menghalangi langkah penyelidikan dugaan pemufakatan jahat Ketua DPR Setya Novanto dalam kasus 'Papa Minta Saham'.
Sebab, sejumlah kalangan sempat mempertanyakan dan menganggap Kejagung terlalu cepat, karena proses etik kasus tersebut tengah bergulir di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
"Yang ngomong (terlalu cepat) bisa debat sama saya," ujar Arminsyah di Kejagung, Senin (7/12).
Sebelumnya, Arminsyah berkali-kali menegaskan bahwa apa yang dilakukan ini murni penegakan hukum. Kejagung tak mempersoalkan proses di MKD.
Sebab, apa yang dilakukan MKD berbeda dengan Kejagung. MKD memproses etik, sedangkan Kejagung melakukan penegakan hukum.
Arminsyah menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Jaksa Agung Prasetyo dalam pengusutan kasus ini. "Pak JA sudah kontak untuk koordinasi," kata mantan Jamintel Kejagung.
Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. Yakni Presiden PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, dan Menteri ESDM Sudirman Said.
Namun demikian, Kejagung belum berencana memanggil Setya Novanto maupun Menkopolhukkam Luhut Binsar Panjaitan maupun pengusaha Riza Chalid. (boy/jpnn)
JAKARTA - Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung) Arminsyah menantang pihak-pihak yang mau menghalangi langkah penyelidikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ternyata Prajurit TNI di Daerah Dapat Jatah Motor Listrik
- Info KPK soal Dugaan Suap Pemilihan Ketua DPD, Tunggu Saja!
- Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 1.000 Pendakwah ke Wilayah 3T hingga Luar Negeri
- Luhut Pandjaitan: Banggalah Kau jadi Orang Indonesia
- Tukin PPPK Paruh Waktu 70% Gapok, SK Bisa jadi Jaminan Utang di Bank, Alhamdulillah
- ILDES Siap Gugat UU Kementerian ke MK Soal 5 Wamen Rangkap Jabatan Jadi Komisaris BUMN