Jamsostek Dianggap Tidak Tepat Sasaran
Minggu, 11 Desember 2011 – 06:16 WIB
Ke depan, kata Hery, apabila program ini diberlakukan, justru mereka yang penghasilannya di bawah UMK tidak akan sanggup membayar iuran jamsostek, setelah subsidi 8 bulannya berakhir. “Program ini justru tidak realistis. Seharusnya bukan di Kota Cirebon, justru banyaknya tenaga kerja informal berada di Kabupaten Cirebon,” tegasnya.
Dirinya juga mengkritik Ketua Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Kota Cirebon, Andre Herdianto yang ikut campur terhadap persoalan ini. Menurutnya, kapasitas SBSI adalah menangani buruh formal. Sedangkan program ini untuk tenaga kerja informal, sehingga bertolak belakang dengan SBSI. (abd)
CIREBON - Subsidi jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) untuk tenaga kerja di luar hubungan kerja, hingga kini masih menjadi pro kontra. Hal ini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Seorang Kakek Digigit Komodo di Pulau Rinca, Begini Kondisinya
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor
- Irjen Iqbal Ingatkan Pengusaha Angkutan Umum Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Natal & Tahun Baru
- Pengamanan Nataru, Irjen Iqbal Ancam Copot Pejabat yang Tak Becus Jaga Masyarakat
- 1 Perahu Nelayan Mukomuko Karam Diterjang Ombak Besar
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob