Jamsostek Potensi Rugi Rp 5,4 Triliun
Kamis, 09 Oktober 2008 – 10:55 WIB
Sejauh ini, portofolio investasi Jamsostek masih didominasi pendapatan tetap, yaitu deposito dan obligasi. Saat ini, Jamsostek memiliki deposito Rp 20 triliun yang tersebar di sejumlah bank. Seperti di BRI sekitar Rp 3 triliun, BNI Rp 2,7 triliun, dan Bank Mandiri kurang dari Rp 1 triliun. Selebihnya tersebar di BTN, Bank Ekspor Indonesia, dan sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Baca Juga:
''Karena itu, kami memutuskan untuk berhenti menambah penempatan dana pada saham. Dalam kondisi seperti sekarang ini, lebih aman ditempatkan di deposito,'' jelasnya.
Dari mancanegara, bank sentral seluruh dunia melakukan langkah darurat untuk menyelamatkan bursa global dari kebangkrutan. Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) dan Europe Central Bank (ECB) kemarin memangkas suku bunga untuk membasahi likuiditas di pasar finansial yang masih kekeringan. Langkah serupa juga dilakukan beberapa bank sentral lainnya.
Yakni Bank of England, Bank of Canada, Bank Sentral Swedia, dan Bank Sentral Swiss. Mereka rata-rata memangkas suku bunga 50 basis poin (bps) atau 0,5 persen. The Fed menurunkan suku bunga dari 2 persen menjadi 1,5 persen. BoE dari 5 persen menjadi 4,5 persen, sedangkan ECB dari 4,15 persen menjadi 3,75 persen.
Merosotnya harga saham di lantai bursa terus memakan korban. Kali ini perusahaan asuransi tenaga kerja BUMN PT Jamsostek (Persero) yang mengaku menelan
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya