Jamu Abal-Abal Dicampur Tepung

jpnn.com - MADIUN - Warga yang biasa mengonsumsi jamu harus ekstrawaspada. Sebab, diduga banyak beredar jamu yang tidak berstandar kesehatan di pasaran.
Industri rumahan milik Andreas Gunawan di Jalan Salak Timur, Kota Madiun, misalnya. Perusahaan rumahan itu sudah berproduksi selama dua tahun. Hasil produksinya pun sudah dipasarkan di Kota Madiun dan sekitarnya.
Selama dua tahun berproduksi, industri rumahan itu diperkirakan beromzet miliaran rupiah. Sayangnya, jamu-jamu made in Andreas tersebut ilegal.
Anggota Polres Madiun Kota berhasil membongkar praktik itu melalui metode undercover buy (pembelian terselubung). "Pengakuannya sudah dua tahun memproduksi. Omzetnya selama beroperasi diperkirakan miliaran rupiah," kata Kapolres Madiun Kota AKBP Anom Wibowo.
Menurut Anom, jamu racikan Andreas itu sudah banyak beredar di Kota Madiun dan sekitarnya. Dia mengimbau warga yang suka minum jamu racikan agar waspada. Sebab, pembuatannya tidak mengantongi izin kesehatan.
"Obat tersebut sangat berbahaya dan tidak jelas khasiatnya. Sebab, obat itu tidak dibuat di farmasi. Sebagian memang menggunakan stimulan atau pendorong dari obat resmi," ujarnya. (ota/irw/jpnn)
MADIUN - Warga yang biasa mengonsumsi jamu harus ekstrawaspada. Sebab, diduga banyak beredar jamu yang tidak berstandar kesehatan di pasaran. Industri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hilang Sebulan, 2 Bocah di Bengkulu Ternyata Dibunuh, Pelakunya Tak Disangka
- Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan 2 Bocah di Bengkulu
- Polda Jabar Perpanjang Penahanan Dokter Cabul Priguna
- Eks Anggota DPRD Palembang Tusuk Mantan Istri Secara Membabi Buta
- Berkedok Jadi Tukang Buah, Maling Gasak Motor Pak RT
- Warga Banten Tewas Dikeroyok 4 Orang, 2 Pelaku Oknum TNI