Janda Sumbawa Ini Menggeluti Bisnis Haram, Pemesan dari Jakarta Bayar Pakai Dolar
Rabu, 07 April 2021 – 08:12 WIB

Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa menginterogasi terduga berinisial NM di Mapolresta Mataram, Senin (5/4). Foto: Lombok Post
Pembayaran pemesanan wanita untuk 'begituan' itu ditransfer ke rekeningnya.
"Pelaku ini yang mengatur kamar dan proses pembayarannya,” ujar Kadek.
Untuk layanan short time, pemesan harus membayar Rp 3,5 juta.
Pemesanannya melalui chat WhatsApp.
"Pelaku menjalankan bisnisnya tidak melalui Michat atau media sosial lainnya,” ujarnya.
Sekali melayani, anak buahnya diberikan bagian 60 persen dari tarif pembayaran. Sisanya diambil NM. ”Dari Rp 3,5 juta itu NM menerima Rp 1,6 juta,” kata Kadek.
NM juga memiliki jaringan tamu hingga Jakarta.
Jika ada tamu yang memesan wanita, NM mengirimnya langsung ke ibu kota.
Janda yang berasal dari Sumbawa itu mengaku sudha setahun menggeluti bisnis terlarang itu sambil berjualan parfum.
BERITA TERKAIT
- SAFF & Co. Hadirkan MORFOSIA, Perpaduan Seni Instalasi dan Aroma di Central Park
- Ketua Hanura Jateng Diinterogasi Polisi soal Dugaan Prostitusi & Striptis
- Gang Royal Tambora Jakbar Jadi Lokasi Prostitusi, PSK Pada Kabur
- Mami U jadi Tersangka Prostitusi di Mansion Semarang
- Polisi Selidiki Dugaan Prostitusi di Balik Striptis Mansion Executive Karaoke Semarang
- Eh, Ada Tempat Karaoke di Semarang Menyuguhkan Striptis