Jangan Ada Lagi Korban Berguguran di Pemilu
![Jangan Ada Lagi Korban Berguguran di Pemilu](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/04/23/pemungutan-suara-pemilu-2019-di-sebuah-tps-di-cengkareng-jakarta-barat-ilustrasi-foto-dokjpnncom.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Pemilu 2019 menyisakan kepedihan. Ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia saat menjalankan tugasnya.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengaku tidak pernah menduga peristiwa seperti ini akan terjadi.
“Meninggalnya ratusan petugas KPPS merupakan beban yang tidak terpikir jauh sebelum pelaksanaan di lapangan,” kata Komisioner Bawaslu Afifudin dalam diskusi bertajuk Silent Killer Pemilu Serentak di Jakarta, Sabtu (27/4).
BACA JUGA: Wacana Pembentukan Pansus Kecurangan Pemilu dan TPF Terlalu Berlebihan
Afifudin menjelaskan, kompleksitas persoalan maupun beban tugas dan psikologis yang berat bisa menjadi penyebab banyaknya petugas KPPS mengalami kelelahan psikis dan fisik.
“Ke depan, jangan sampai ada korban lagi seperti pemilu sekarang ini,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Afifudin menyesalkan kurangnya tenaga medis dalam penyelenggaraan Pemilu 2019.
Menurutnya, hal ini menjadi salah satu faktor banyaknya petugas kelelahan hingga ada yang wafat.
Pemilu 2019 menyisakan kepedihan. Ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia saat menjalankan tugasnya.
- Kuasa Hukum Tegaskan Agustiani Tio Harus Berobat ke China, tetapi Dihalangi KPK
- Pengamat: Pilkada Barito Utara Berjalan Baik, Sesuai Aturan yang Belaku
- Ketua KPU Barito Utara Sebut Sudah Jalankan Seluruh Aturan Pilkada
- Johanis Tanak Nilai Kewenangan DPR Evaluasi Pejabat Bertentangan dengan UU
- Datangi Komnas HAM, Agustiani Tio Laporkan Kesewenang-wenangan KPK
- Langkah KPU Barito Utara yang Tetap Ngotot Izinkan Pemilih Ilegal Mencoblos Dipertanyakan