Jangan Ada Lagi Korban Berguguran di Pemilu
Sabtu, 27 April 2019 – 15:18 WIB

Pemungutan suara Pemilu 2019 di sebuah TPS di Cengkareng, Jakarta Barat. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com
Misalnya, pukul 6.00 persiapan tempat pemungutan suara (TPS), pukul 7.00 dibuka, pukul 13.00 ditutup. Petugas pun dipersilakan beristirahat.
“Silakan atur ritmenya, tetapi situasi di lapangan kadang tidak memungkinkan melakukan hal seperti itu. Kadang-kadang semangatnya ya sudah segera selesaikan,” ujarnya.
Padahal, ujar Arief, ahli kesehatan menyatakan bahwa seperti ini kerja yang tidak normal dan tak wajar.
Artinya, kata dia, melampaui kapasitas dan kemampuan hingga menyebabkan tensi darah naik maupun kepala pusing.
“Padahal, ini berbahaya,” tegasnya.
Arief juga mengakui bahwa Pemilu 2019 merupakan desain pemilu yang cukup berat.
Pasalnya, tahapan-tahapannya sudah diatur secara ketat dan harus tepat waktu. (boy/jpnn)
Pemilu 2019 menyisakan kepedihan. Ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia saat menjalankan tugasnya.
Redaktur & Reporter : Boy
BERITA TERKAIT
- Menjelang PSU, Calon Bupati Parimo Nizar Rahmatu Dilaporkan ke Bawaslu
- Paslon dari Barito Utara Ini Disorot, KPU dan Bawaslu Diminta Bergerak
- Kasus Dugaan Politik Uang Jelang PSU Pilkada Barito Utara, 9 Orang Ditangkap
- Bawaslu Banggai Dalami Dugaan Pelanggaran Pemilu di Lokasi PSU
- Ketua Bawaslu Bandung Barat Mengaku Sudah Dua Kali Konsumsi Narkoba
- Pengakuan Ketua Bawaslu KBB Setelah Ditangkap Polisi, Anda Percaya?