Jangan Ada Lagi Korban Bom Teroris
jpnn.com - JAKARTA – Dampak ledakan bom oleh kelompok teroris di Indonesia menyisakan kepedihan dan luka mendalam bagi para korban. Salah satunya adalah Tony Sumarno, korban bom JW Marriot, Jakarta 5 Agustus 2003.
Sumarno kini aktif sebagai Ketua Asosiasi Korban Bom Indonesia (Askobi). Saat ini, ia menjelaskan, jumlah anggota Askobi sekitar 690 orang.
“85 persennya adalah orang Indonesia dan 15 persennya orang asing,” kata Sumarno, saat memberikan testimoni dalam pelatihan Peningkatan Profesionalisme Pemberitaan Penanggulangan Teroris, di Ancol, Jumat (22/7).
Sumarno pun tak ingin, jumlah anggota Askobi bertambah. Artinya, Sumarno tak ingin adanya aksi teroris yang menyebabkan jatuhnya korban akibat ledakan bom. “Saya tidak mau anggota saya nambah, cukup itu saja,” ujar Sumarno.
Dia pun mempertanyakan komitmen pemerintah terhadap para korban ledakan bom. Baginya, perlakuan pemerintah tidak adil. Sumarno mengatakan, pemerintah kurang memberikan perhatian terhadap para korban ledakan bom. “Paling mengggenaskan adalah para janda, istri sopir, satpam. Mereka tidak punya apa-apa. Jangankan untuk sekolah anak, untuk hidup saja susah,” katanya. “Saya cinta negara, tolonglah diperhatikan.”
Sumarno melanjutkan, pemerintah sebenarnya tidak perlu memberikan dalam bentuk uang. Namun, ia mempunyai ide pemerintah memberikan semacam kartu asuransi yang dapat digunakan para korban bom tersebut.
Sumarno saat ini gencar melakukan road show bersama Badan Nasional Penanggulangan Teroris, untuk melakukan gerakan deradikalisasi.
Anggota Dewan Pers Yoseph Adi Prasetyo mengatakan terorisme merupakan kejahatan serius yang korbannya adalah masyarakat umum. Dia pun mengatakan bahwa negara perlu untuk bersama-sama memikirkan nasib para korban ledakan bom ini. Ia mengatakan, jangan sampai pelaku diberikan bantuan, tapi korban malah di nomor duakan.
“Harusnya negara mengambil alih,” kata bekas Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang karib disapa Stanley ini. Dia pun menyatakan bahwa nasib para korban ini harus diperhatikan. Bahkan, Stanley berjanji akan memberikan perhatian khusus untuk memfasilitasi korban bom supaya mendapatkan perhatian pemerintah. (boy/jpnn)
JAKARTA – Dampak ledakan bom oleh kelompok teroris di Indonesia menyisakan kepedihan dan luka mendalam bagi para korban. Salah satunya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada Lontaran Batu Pijar
- Keberadaan Satgas Nataru Diyakini Turut Menekan Angka Kecelakaan
- Wamenhub Suntana Pantau Kelancaran Lalu Lintas di Pos Gadog Puncak
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Libur Natal, TMII Dipadati Lebih dari 12 Ribu Pengunjung
- Juru Dakwah Bakal Disertifikasi, Wantim MUI Memberi Masukan