Jangan Ada Lagi Pelototan Mata di Danau Toba

Arist mengatakan hal tersebut berdasar pengamatannya saat jalan-jalan di sekitar Danau Toba.
“Orang mau beli souvenir, dibolak-balik dulu. Penjualnya marah, orang yang pegang-pegang souvenir dipelototi, dipaksa beli. Ini beda jauh dengan di Bali, penjualnya tetap ramah, tetap senyum meski tidak jadi beli. Nah, mari mentalitas seperti itu kita ubah, mari tebarkan senyum untuk tamu-tamu Danau Toba, perlakukan mereka seperti raja,” imbau Arist.
Kritikan lain menyangkut atraksi atau tontotan yang disajikan ke pengunjung Danau Toba. Menurutnya, selama ini atraksi budaya yang ditampilkan membosankan.
“Kalau hanya si Gale-gale, tortor, itu pasti membosankan. Tantangan bagi pemda setempat, bagaimana menyuguhkan aspek budaya menjadi sesuatu yang menarik bagi industri pariwisata. Jangan hanya tortor saja,” ulasnya. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kecelakaan Innova Hantam Pemotor yang Menyalip, 3 Orang Tewas
- Oknum Kades Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan, Bendahara Buron
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak