Jangan Ada Mobilisasi Massa Sikapi Pembakaran Bendera Tauhid
jpnn.com, BANDUNG - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dengan peristiwa pembakaran bendera bertuliskan tauhid yang dilakukan oknum Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) di Limbangan, Garut, Jawa Barat.
Dia mengatakan, semestinya peristiwa tersebut tidak menjadi alasan untuk melakukan aksi dengan mobilsasi massa besar-besaran.
“Masyarakat agar tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, menahan diri dan tidak perlu mobilisasi massa menyikapi kejadian di Garut," kata Irman Sugema di Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama Ketua MUI, Kemenag, FKUB dan ormas Islam se-Kota Bandung di Pendopo Walikota Bandung, Rabu (24/10).
"Marilah jaga persatuan dan kesatuan serta ukuwah persaudaraan,” sambung Irman.
Selain itu, sambung Irman, kegiatan silaturahmi antara Ulama dan Umaro bersama semua elemen masyarakat terus ditingkatkan karena peran aktif masyarakat salah satu faktor pendukung guna terciptanya keamanan dan ketertiban.
“Peran aktif dari warga masyarakat sangat penting untuk menjaga kondusifitas kota Bandung,” pungkasnya. (jpnn)
Masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi dengan peristiwa pembakaran bendera bertuliskan tauhid oleh oknum Banser di Garut.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Peringatan Tegas Kapolresta Jayapura Kota: Jangan Buat Kerawanan Lagi!
- Luhut Binsar Menangkap Sinyal Buruk, Wilayah PPKM Jawa Bali Wajib Hati-Hati
- Indonesia Gandeng NASA Pantau Mobilitas Masyarakat? Begini Kata Pak Luhut
- Teroris JAD Ternyata Rencana Beraksi Manfaatkan Momen People Power
- Banser Beringas, Said Aqil Salahkan Polri
- Pengamat: Ada yang Ingin Jauhkan Jokowi dari Umat Islam