Jangan Ada Permainan Seleksi Calon Polisi!
”Misalnya tes fisik, bisa langsung mereka pantau. Mereka diberikan akses,” ujarnya.
Tak hanya itu, kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) juga dilibatkan dalam salah satu seleksi.
Yakni, mengecek keaslian dari ijasah yang dimiliki setiap peserta. ”Dengan begitu setiap tes menjadi lebih terawasi,” terangnya.
Arief menuturkan bahwa saat dirinya menjadi Kapolda Kalimantan Barat, juga terlibat ikut mengawasi secara langsung tes tersebut.
”Kalau setiap Kapolda ikut mengawasi tentu ini bukan hanya formalitas saja,” tegasnya.
Dia berharap, tidak terjadi kembali adanya anggota polisi yang diperiksa terkait dugaan permainan dalam seleksi anggota.
”Tidak boleh terulang lagi, sudah saya minta semua untuk menggelar secara bersih,” jelasnya.
Dengan seleksi yang bersih, harapan untuk memiliki pemimpin Polri yang berintegritas menjadi lebih tinggi. Sehingga, semangat Polri untuk membersihkan prilaku korup menjadi lebih kuat.
Polri berkomitmen melakukan seleksi anggota polisi secara bersih, yang disertai pengawasan internal dan eksternal diperkuat.
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru
- Bareskrim Diminta Ungkap Keterlibatan Pelaku Lain di Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB
- Berkat Kekompakan TNI-Polri, Pengamanan Pilkada Siak Jadi Role Model di Riau
- TNI Kerahkan Puluhan Ribu Prajurit Bantu Polri Jaga Keamanan Natal & Tahun Baru
- PK Terpidana Kasus Vina Ditolak MA, Reza Indragiri Ketuk Nurani Pimpinan Polri
- Kowani Dukung Polri atas Berdirinya Dittipid PPA-PPO