Jangan Ada Titipan Nama dari Pihak Luar di Pemilihan Kabareskrim
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Idham Azis diminta memilih Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri yang jauh dari intervensi politik dan kepentingan-kepentingan kelompok tertentu.
Pemilihan Kabareskrim harus lahir secara mandiri melewati proses merit sistem.
“Kapolri harus berani mengabaikan intervensi-intervensi oleh siapa pun dan dalam bentuk apa pun dalam memutuskan calon Kabareskrim yang dia tahu persis rekam jejaknya,” kata Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Aan Eko Widiarto saat dihubungi, Jumat (8/11).
Eko melanjutkan, jika pemilihan Kabareskrim berasal dari intervensi politik, maka proses penanganan perkara ke depan akan tersandera oleh kepentingan-kepentingan pihak tertentu.
“Bisa dibayangkan jika calon Kabareskrim yang direkomendasikan adalah nama-nama yang ‘dititip’ oleh kepentingan tertentu maka Polri akan terus tersandera karena ada balas budi di sana,” ucapnya.
Eko menerangkan merit system juga berperan mengurai kesenjangan jabatan khususnya di level perwira menengah.
Merit System adalah kebijakan manajemen berdasarkan kualitas, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar
Dia melihat sejauh ini perwira menengah berpangkat komisaris besar begitu membeludak.
Pemilihan kabareskrim harus lahir secara mandiri melewati proses merit system tanpa intervensi.
- Kabareskrim Targetkan Berantas Kampung hingga Tutup Jalur Narkoba Demi Dukung Asta Cita
- Bareskrim Bekuk 3 WNA yang Miliki Laboratorium Narkoba di Bali
- Kabareskrim Ungkap Kendala Polri dalam Pembangunan Direktorat Tipikor
- Jika Kapolda Sumsel Lambat, Kabareskrim Harus Ambil Alih, Mafia Tambang Harus Disikat
- Kabareskrim Sebut Pengungkapan Kasus IMEI Ilegal Hasil Investigasi Bersama Kemenperin
- Komjen Wahyu Widada Bakal Sikat Oknum Polisi yang Terlibat Kasus Ini, Tanpa Terkecuali