Jangan Antiklimaks!

Jangan Antiklimaks!
Jangan Antiklimaks!

jpnn.com - JAKARTA-Gelar juara Islamic Solidarity Games (ISG) III di depan mata. Di partai final, Timnas U-23 kembali bertemu Maroko yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, nanti malam.

 

     
Peluang Indonesia cukup besar mengingat dalam laga penyisihan grup B, 19 September lalu, Maroko pernah dikalahkan oleh skuad Garuda muda 1-0. Namun, Timnas U-23 tak mau pongah.

Pelatih Rahmad Darmawan memilih merendah menghadapi tim berperingkat 74 dunia tersebut. Menurut Rahmad, keberhasilan di laga pertama lebih karena tim Maroko belum sepenuhnya fit karena kelelahan.      

Bagi pelatih 46 tahun itu, keberhasilan Indonesia mencapai partai puncak adalah buah keberuntungan. Sebab, secara peringkat Indonesia adalah yang terendah dibanding enam Negara peserta lainnya.     

"Kami beruntung berhasil menang  pertandingan pertama lawan Maroko. Kami juga beruntung lagi bisa menang atas Turki dan tampil di final. Kami berharap keberuntungan itu datang lagi," ucapnya.      

Secara kekuatan, Rahmad menyebut timnya masih belum padu dan matang karena baru berkumpul dua hari menjelang laga pertama ISG. Sementara, lanjut dia, Maroko diyakini lebih matang karena tim yang dibawa sudah dua tahun dipersiapkan. Selain itu, Maroko lebih kreatif dalam menyerang, sector sayap maupun tengah sama-sama hidup saat membangun serangan.      

Meski demikian, Rahmad memiliki keyakinan bahwa keberuntungan dan kemenangan bsia kembali menanungi timnya. Tapi, dia tekankan bahwa keberuntungan bergantung bagaimana kerja keras dan effort pemain di lapangan nanti.     

JAKARTA-Gelar juara Islamic Solidarity Games (ISG) III di depan mata. Di partai final, Timnas U-23 kembali bertemu Maroko yang digelar di Stadion

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News