Jangan Antiklimaks!

Jangan Antiklimaks!
Jangan Antiklimaks!

Belajar dari tiga pertandingan yang telah dijalani, Rahmad menyebut kondisi saat ini kaan berbeda dibanding laga pertama. Dari sisi fisik, kedua tim juga mengalami kelelahan yang sama karena dalam semifinal sama-sama harus bermain 2 x 45 menit dan 2 x 15 menit tambahan waktu.     

Karena itu, Rahmad sudah menyiapkan strategi untuk meredam Maroko yang disebutnya memiliki organisasi permainan yang bagus. Apakah sama saat melawan Turki? Rahmad belum memastikan. Tapi, dia meyakinkan tak akan banyak perubahan komposisi yang dilakukan.
      
"Saya tidak akan melakukan rotasi secara ekstrim. Untuk formasi, tetap 4-1-4-1 atau kembali ke 4-2-3-1, tergantung bagaimana kondisi pemain besok (hari ini, red)," tuturnya.     

Pastinya, Rahmad akan melakukan perubahan dengan harapan penampilan lawan Turki yang disiplin dalam organsisi pertahanan dan sabar dalam ball possession, semakin baik. Terutama menemukan solusi di lini depan agar bisa lebih efektif membuat peluang.
      
"Disiplin dan pemain tidak boleh terpancing faktor non teknis. Pemain tenang, menjalankan taktik dengan disiplin dan fokus ke permainan. Jangan lengah dan larut dengan hasil di laga pertama," terangnya.
      
Salah satu pemain Maroko yang paling diwaspadai adalah El Karti Walid. Pemain yang disebut Rahmad cukup lincah dan memiliki kreatifitas.      
      
Sementara itu, Manajer tim Maroko Maiza Mohamed menjelaskan bahwa laga kali kedua lawan Indonesia akan berbeda. Sebelumnya, Maroko tak tampil dalam performa terbaik karena kelelahan.
      
Kali ini, pemain sudah adaptasi dan secara fisik sama-sama terkuras di laga semifinal, dia meyakini timnya bakal lebih unggul.
 
"Kami akan tunjukkan permainan terbaik tim ini. Kami datang kemari ingin meraih medali terbaik. Kami berjanji akan menampilkan permainan yang lebih baik di final," tegas lelaki dengan rambut memutih tersebut.
      
Menurut Maiza, faktor utama yang akan berpengaruh di partai pucnak nanti adalah konsentrasi pemain. Sebab, tekanan untuk pemain-pemain mudanya tak terlihat dari pendukung tuan rumah yang sampai semifinal cukup minim. (aam)
      
Indonesia U-23 (4-2-3-1)

Andritany (gk)
Alfin Tuasalamony, Manahati Lestussen, Andri Ibo, Diego Michiels.
David Laly, Dedi Kusnandar
Bayu Gatra, Andik Vermansah, Ramdani Lestaluhu
Agung Supriyanto

Pelatih: Rahmad Darmawan

Maroko U-20 (4-3-3)
Benachor Badreddin (gk)
Chibi Mohamed, Al Asbahi Anas, El Jaaquani Mohamed, Saidi Mohamed
Essaidy Youssef, Moufaddal El Mehdi, Ati Allah Omar
 El Ouardy Adnane, El Karti Waled, Moussadak Hamza

Pelatih: Benabicha Hassan

Peringkat FIFA
Indonesia : 170
Maroko: 74

JAKARTA-Gelar juara Islamic Solidarity Games (ISG) III di depan mata. Di partai final, Timnas U-23 kembali bertemu Maroko yang digelar di Stadion

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News