Jangan Asal Pilih Capres
Banyak Beriklan Belum tentu Menang
JAKARTA—Dikotomi figur calon presiden (capres) tua atau muda tidak perlu menjadi perdebatan, karena hal itu tidak akan pernah menyelesaikan persoalan. Yang paling penting, figur capres ke depan harus bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Demikian kesempunlan dari diskusi terbatas tentang capres yang menghadirkan pembicara dari LIPI Siti Zuro, pengamat politik Yudi Latief, dan Wakil Ketua DPD Laode Ida di Gedung DPR RI, Jumat (1/8). "Sebaiknya jangan memilih Capres yang populer tapi pilihlah yang ekspertis," imbau Laode.
Sementara Siti mengatakan, kriteria Capres saat ini harus asertif, strong leader, dan leadership. "Kriteria pemimpin yang dicari adalah yang bisa memajukan domestik dan itu basicnya ada di daerah."
Sementara Yudi ikut menegaskan, bukan hanya pemimpin populer dan bertampang bagus yang dicari masyarakat. Namun harus ke arah bagaimana figur tersebut mampu memberdayakan publik, mempunyai kapasitas dan otoritas, integritas, kewibawaan, ekspertis, dan kapabel
"Jangan terpengaruh dengan iklan-iklan lah. Belum tentu yang terkenal akan menang. Sekarang yang figur tidak terkenal dan tidak diunggulkan justru tampil sebagai pemenang," tukas Yudi. (esy)
JAKARTA—Dikotomi figur calon presiden (capres) tua atau muda tidak perlu menjadi perdebatan, karena hal itu tidak akan pernah menyelesaikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mardiono Jadikan Harlah ke-52 PPP Sebagai Momentum Bertransformasi Lebih Baik
- MK Hapus Presidential Treshold, Ketua DPD Hanura Sultra: Konstitusi Kembali ke Tangan Rakyat
- Ambang Batas PT Dihapus, Pengamat Menyoroti Beban Anggaran & Kerja Penyelenggara Pemilu
- Merespons Putusan MK Tentang PT Nol Persen, Sultan Wacanakan Capres Independen
- Pemerintah Perlu Berhati-hati soal Penghapusan Utang UMKM
- Penghapusan Ambang Batas Pencalonan Presiden Jadi Angin Segar Bagi Rakyat